“Dalam konteks Bela Negara merupakan sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya serta merupakan cermin dari patriotisme seseorang, kelompok, atau semua komponen dalam suatu negara," jelasnya.
Karjono menambahkan bahwa Bela Negara bukan sekadar semangat kebangsaan, tetapi juga tanggung jawab bersama untuk menjaga kedaulatan, keamanan, dan kesejahteraan negara.
Ia sempat menggambarkan kondisi berat yang dihadapi oleh Indonesia di era digital global saat ini. Beliau menyoroti bagaimana arus budaya dari berbagai negara seperti Amerika, Eropa, Korea, Arab, dan Timur Tengah, serta berkembangnya aliran ekstrim kanan dan ekstrim kiri yang memanfaatkan isu-isu SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan) sebagai alat untuk memecah belah bangsa Indonesia.
Ia juga memberikan contoh peran generasi milenial dalam memberikan semangat bela negara, yaitu dengan menekankan pentingnya menolak hoaks dan ujaran kebencian di media sosial, hidup dalam toleransi, melestarikan budaya, mendukung produk lokal, berprestasi di tingkat internasional, dan menjaga nama baik bangsa dan negara.
Karjono juga mengungkapkan keprihatinannya bahwa setelah 25 tahun pasca reformasi, masih ada yang muncul pernyataan di media sosial yang ingin berkiblat Ideologi lain dengan mengadopsi ideologi yang mirip dengan yang diterapkan di Afghanistan dan Suriah.
Beliau menekankan, "Negara-negara tersebut hanya memiliki satu agama, enam suku atau kurang dari sepuluh, namun terpecah belah, bahkan negaranya hilang atau bubar, sementara Indonesia, dengan keragaman suku, ras, dan agama, tetap teguh berdiri karena memiliki Ideologi Pancasila sebagai perekat yang kuat." Karena "Bhineka Tunggal Ika" dan jiwa gotong royong serta toleransi.
Tidak lupa, Karjono memberikan contoh peran generasi milenial dalam memberikan semangat bela negara, yaitu dengan menekankan pentingnya menolak hoaks dan ujaran kebencian di sosial media, hidup dalam toleransi, melestarikan budaya, mendukung produk lokal, berprestasi di tingkat internasional, dan menjaga nama baik bangsa dan negara.
Load more