Batam, tvOnenews.com - konflik relokasi akibat Proyek Rempang Eco City masih menyita perhatian publik. Bahkan, terus mendapat penolakan dari masyarkat setempat.
Terutama emak-emak Pulau Rempang yang menolak direlokasi dan ingin tetap tinggal di Pulau Rempang. Hal itu dikatakan salah seorang emak-emak di Rempang, Sarah, ke tim Fakta tvOnenews, sambil menangis.
"Saya sedih, Ini kampung halaman Kami. Kami tak mau keluar. Walaupun ditembak mati, kami tak mau keluar," ujar Emak-emak Sarah kepada tim Fakta tvOnenews.
Selain itu, Sarah sampaikan, ada orang-orang memfoto-foto rumah mereka dan pertugas yang foto-foto rumah mereka tak berbicara apapun.
"Ada datang petugas yang memfoto-foto rumah kami, tak ada mereka ngomong apa-apa, mereka datang cuma foto-fotoi rumah kami," jelasnya.
Kemudian, Ibu-ibu yang lain juga menunjukan bukti video yang merekam petugas sedang memfoto rumah mereka.
Dari tayangan video tersebut, petugas yang datan ke rumah mereka kenakan topi sambil memfoto depan rumah mereka masing-masing. Hal itu pun membuat mereka terancam dan ketakutan.
Lanjut disinggung bila tetap dipaksa untuk direlokasi, Ibu-ibu tersebut menuturkan bahwa mereka tetap tidak mau atau menolak.
"Harga mati kami tak mau digusur," kata Emak-emakn kepada tim Fakta tvOnenews.
Kemudian, saat Sarah ditanya soal alasannya menangis ketika ditanyai soal relokasi. Ia katakan, bahwa saat ini yang ditempatinya adalah kampung halamannya sendiri.
"Ini kampung halaman saya sendiri, kampun kami ini, kampung kami ini! Tak mau keluar kami dari sini. Walaupun kami ditembak mati, kami tak mau keluar dari kampung halaman kami ini!" kata Sarah sambil mengusap air matanya.
Meskipun Presiden Jokowi yang memperintahkan warga untuk keluar dari kampung halamannya, Sarah katakan warga tak akan keluar.
"Kalau dipaksa keluar, kami sampai mati memperjuangkannya dan tak mau keluar dari sini," pungkasnya.
Sebelumnya juga seorang emak-emak juga menyampaikan bahwa permrintah tiba-tiba ingin memindahkan mereka seperti layaknya anak ayam.
"Kami pun tak dikasih tahu (soal relokasi), tiba-tiba kami disuruh pindah dari sini. Tanggal 28 September ini katanya kami dipindahkan, kami ini macam anak ayam dipndah dari rumah ini," ujar salah seorang ibu yang merupakan warga Pulau Rempang, seperti yang dikutip dari program Fakta tvOnenews, Rabu (20/9/2023).
Bahkan, saat ditanya tentang apa yang dikhawatirkan warga saat direlokasi. Seorang ibu bernama Sarah menuturtkan bahwasanya warga tak mau keluar dari kampung halaman yang membesarkan mereka.
Load more