Jakarta, tvOnenews.com - Anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Praka Riswandi Manik dan kawan-kawan yang menculik, memeras, dan menganiaya Imam Masykur, pemuda asal aceh, hingga tewas ternyata sudah beraksi sebanyak belasan kali.
Hal ini diungkapkan oleh Komandan Pomdam Jaya, Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar saat gelar rekonstruksi hari ini.
"(Melakukan) 14 kali," kata Irsyad kepada wartawan, Selasa (26/9/2023).
Pengacara keluarga Imam, Hotman Paris menduga bahwa ada cukong yang mengkoordinir praktik pemerasan terhadap para penjual obat. Cukong tersebut diperkirakan merupakan pihak swasta yang sengaja menjalankan bisnis ini.
Kata Hotman, banyak korban melapor kepadanya lantaran takut melaporkan kejadian tersebut.
Hotman minta polisi mengungkap adanya cukong yang kerap memeras para pedagang obat. Tapi, dirinya mengatakan cukong ini bukanlah pokok perkara pembunuhan.
"Bos besarnya yang menjadi cukong yang menggerakkan ini semua ditangkap. Karena sudah berskala nasional. Bayangkan ini orang ini pelakunya kelahiran aceh, korbannya aceh. Pelakunya ada marganya. Jadi diduga ini, ada bosnya lagi di atas katanya bosnya pengusaha. Jadi kejadian sudah lama. Ada bos itu yang kita dengar, tapi gak ada di rekonstruksi karena bukan itu objek perkaranya," jelas Hotman.
Sebelumnya diberitakan, dalam kasus penculikan, penganiayaan yang disertai pemerasan ini telah melibatkan tiga orang oknum prajurit TNI AD.
Mereka adalah Anggota Paspampres Praka RM, anggota Direktorat Topografi TNI AD Praka HS, dan Praka J yang merupakan anggota Kodam Iskandar Muda, Aceh.
Selain tiga prajurit TNI AD, seorang warga sipil berinisial ZSS yang merupakan kakak ipar Praka RM juga turut terlibat dalam kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap seorang pemuda asal Aceh berinisial IM (25).
Dalam aksinya para pelaku sempat menculik dua orang pemuda asal Aceh yang berprofesi sebagai penjual obat di Toko Kosmetik di kawasan Rempoa, Ciputat. Namun, pada saat melakukan aksi pemerasan yang disertai dengan penganiayaan, para pelaku sempat melepaskan salah seorang korban.
Namun, IM, yang diketahui bernama Imam Masykur, dianiaya hingga meninggal dunia. Imam Masykur diculik oleh para pelaku pada tanggal 12 Agustus 2023 lalu.(rpi)
Load more