"Itu tampak di masing-masing daerah itu tidak didominasi partai tertentu. Meskipun di beberapa daerah didominasi partai tertentu. Di situ saya melihat rasionalitas masyarakat cukup baik di Jawa Tengah," imbuhnya.
Dia pun menepis anggapan Jawa Tengah merupakan basis Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Bahkan menurutnya, provinsi tersebut tidak layak disebut sebagai kandang banteng.
"(Suara PDIP) di Jawa Rengah cuma 29,71 persen suaranya. Secara nasional PDIP itu hanya 19,33 persen. Kalau misalnya dia (punya suara) 50 atau 60 persen di satu provinsi, okelah disebut kandang banteng," tegasnya.
Sementara menghadapi Pemilu 2024 ini, Joko Purnomo sendiri ketika ditanya masyarakat akan memilih siapa, dia meminta untuk menggunakan tiga indikator. Pertama, visi-gagasan. Kedua, kinerja yakni bagaimana mengimplementasikan gagasan saat memimpin. Dan ketiga, rekam jejak prestasi.
"Saya kira tiga indikator yang sederhana itulah yang bisa menjadi guide bagi masyarakat untuk menilai siapa calon pemimpin yang layak dipilih," tandasnya.
Survei Nasional Indo Riset pada 11-18 September 2023 yang dirilis kemarin menunjukkan adanya kenaikan elektabilitas Anies Baswedan dari 22 persen pada Agustus 2023 menjadi 25,2 persen pada September 2023.
Load more