Berbagai pihak menilai kenaikan elektabilitas Anies sebagai hal yang wajar dan telah terlihat sejak masuknya sosok Gus Imin sebagai bakal cawapres sekaligus masuknya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke dalam Koalisi Perubahan.
Pengamat politik dari Universitas Padjajaran, Kunto Adi Wibowo, melihat bahwa sejak deklarasi pasangan Anies - Cak Imin terjadi tren peningkatan elektabilitas Anies, khususnya di Jawa Timur. Hal ini kemudian diafirmasi melalui beberapa lembaga survei.
Rio Prayogo, Direktur PRC, menilai bahwa peningkatan elektabilitas Anies di Jatim menunjukkan bahwa sosok Gus Imin sangat kuat untuk konsolidasi suara Nahdliyin. Mesin politik PKB, katanya, bergerak membuka pintu masuk ke pemilih PKB, warga NU, para kiai, dan pondok pesantren di Jawa Timur, bahkan di Jawa Tengah.
Adapun, pengamat politik Sabang Merauke Circle Syahganda Nainggolan melihat bahwa fenomena Anies Baswedan tak terkalahkan dilihat dari berbagai perspektif.
Menurutnya, wacana Pilpres 2024 diikuti hanya 2 pasangan, yaitu kubu perubahan dan kubu keberlanjutan, memperlihatkan adanya kecemasan terhadap kekuatan Anies Baswedan setelah PKB dan Cak Imin masuk ke koalisi.
Perspektif kedua, katanya, fenomena kegiatan Jalan Gembira Anies - Gus Imin di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (24/9/2023) yang dihadiri dengan antusias hingga 1 juta pendukung.
Syahganda juga mengkritik beberapa lembaga survei yang hasilnya justru penurunan pasca deklarasi Anies - Imin. "Jelas ada peningkatan elektabilitas pasangan Anies - Muhaimin setelah deklarasi pada 2 September."
Load more