"Kalau bicara rusun, hampir 99,99 persen mereka tidak mau. Saya sudah tidak pernah bicara rusun lagi sebetulnya. Rusun banyak pun mereka enggak mau, mungkin terbatas ruang geraknya ya," ungkap Muhammad Rudi beberapa waktu lalu di Batam.
Menurut Rudi warga lebih memilih ruko dibanding rumah susun atau rusun.
"Kalau ruko udah kami siapin, jumlahnya mungkin hampir 500 lebih sudah ada. Kemudian rumah lendir mungkin yang belum siap, kemarin kami meminta segera diselesaikan," tambahnya.
Dari 291 kk yang telah menandatangani untuk bersedia dipindahkan 99,99 persen menolak dipindahkan ke rusun.
Ada tiga opsi yang bisa dipilih warga Pulau Rempang khususnya warga Kelurahan Sembulang, yaitu rumah tapak, rumah toko berlantai dua (ruko), dan hunian mandiri yang bisa dicari warga sesuai keinginannya, dengan biaya yang sudah disiapkan oleh BP Batam yaitu sebesar Rp1,2 juta per kk, serta biaya hidup per orang Rp1,2 juta per bulan.
Anggaran ini sudah disiapkan BP Batam untuk satu tahun kedepan sambil menunggu hunian tetap yang dibangunkan BP Batam dan pemerintah selesai dibangun.
Load more