Pekanbaru,tvOnenews.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyampaikan udara di Provinsi Riau berkabut asap yang disebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di beberapa wilayah, termasuk Pelalawan dan Indragiri Hulu.
"Beberapa hari ini Riau memang terjadi kabut asap akibat kebakaran yang terjadi di beberapa wilayah di Pelalawan, Inhu," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Ramlan Djambak, di Pekanbaru, Ahad.
Kabut asap lanjutnya juga meluas di sekitar Jambi dan Palembang, sehingga kiriman asap ini semakin memperburuk situasi di Provinsi Riau. Pasalnya angin berehembus dari Tenggara.
"Di samping itu banyak juga kabut asap yang terjadi di sekitar Jambi dan Palembang sehingga menambah akumulasi kabut asap di Riau, Karena arah angin dari tenggara," jelas Ramlan Djambak.
Sementara itu, untuk jarak pandang atau visibilitas saat ini katanya masih di atas 3 kilometer. Sehingga masih aman untuk "take off" dan "landing".
"Sejauh ini masih aman untuk 'take off' and 'landing'. Bila 'visibility' kurang dari 1 Km tidak aman untuk 'landing', kondisi ini lebih sering terjadi pagi hari antara pukul 06.00 WIB," jelasnya.
Kebakaran lahan dekat dengan Pekanbaru juga terjadi di Jalan Uka, Kecamatan Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, sejak Kamis (30/9) lalu. Hingga kini petugas gabungan sedang berupaya memadamkannya.
dan melakukan penyekatan agar kebakaran tak meluas.
Petugas Manggala Agni Komando Operasi IV/ Sumatera, Chaerul Ginting saat dihubungi menyebutkan lahan yang terbakar mencapai sekitar empat hektare. Lokasi tersebut memang diketahui memiliki gambut yang cukup dalam sehingga memerlukan waktu untuk pemadaman.
"Kobaran api memang sudah tak terlihat, tapi sudah makan dalam gambut. Kedalaman gambut sekitar 2-3 meter," sebutnya.
Selain itu, dikatakan Chaerul, cuaca yang terik turut mempengaruhi percepatan semakin luasnya lahan yang terbakar."Kondisi cuaca di lapangan sangat panas dan mempengaruhi lajunya penyebaran kebakaran di bawah permukaan gambut," lanjutnya.(ant/bwo)
Load more