Hal ini karena Jokowi orang yang sangat sakti, sehingga ketua-ketua partai tunduk padai dia. Bahkan, mirisnya PDIP yang merupakan rumah tempat Jokowi bermukim secara ideologis.
"Justru, tunduk pada Jokowi yang adalah petugas partai. Jadi agak ajaib bahwa petinggi-petinggi PDIP itu menunggu perintah atau sinyal petugas dia sendiri, itu ngapain," ungkap Rocky Gerung kepada Jurnalis Senior, Hersuben Arief.
Seharunya, pertugas partai memberikan laporan, lalu diambil keputusan. Bukan keputusan itu ditunggu dibuatkan oleh petugas partai.
"Dan di situ konyolnya. Jadi kita balik lagi pada satu Oktober, kita mulai memikirkan bahwa keadaan satu Oktober itu, menjadi pintu masuk untuk menghabisi sebetulnya sisa-saia feodalisme, sisa-sisa arogansi pada presiden Bung Karno sendiri itu," pungkas Rocky Gerung.
Lanjutnya, hal itu pun dimulai dari gerakan mahasiswa supaya untuk, di mana mengingat tentang pelajaran warga negaraan.
"Di mana ini adalah satu orde yang betul-betul menyimpang, bukan sekadar menyimpang tetapi memperbaruhi yang disebut orde baru. Karena orde yang lama itub buruk," jelas Rocky Gerung.
"Sekarang kalau kita melihat relevansinya, nggak ada orde yang akan jadi baru itu," pungkas Rocky Gerung.
Load more