Bengkulu, tvOnenews.com - Kabut asap yang melanda Kota Bengkulu dalam beberapa hari terakhir mulai mengkhawatirkan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)Provinsi Bengkulu minta para pengendara untuk menghidupkan lampu dan berhati-hat saat melintas, khususnya di pagi hari.
Sementara itu Sekretaris BPBD Provinsi Bengkulu, Khristian Hermansyah, mengatakan bahwa Kota Bengkulu diselimuti kabut asap tebal di pagi hari, terutama di aera pegunungan sehingga mengganggu pengendara saat melintas.
"Hampir setiap pagi Bengkulu diselimuti kabut asap, terutama di wilayah pegunungan, bila melintasi daerah berkabut asap pengendara sebaiknya menghidupkan lampu kendaraan agar menghindari kecelakaan," ungkap Khristian, Senin (2/10/2023).
Selain itu lanjut Khristian, untuk titik api di Bengkulu memang telah berkurang. Kabut asap yang menyelimuti Bengkulu diduga berasal dari asap kirimin provinsi tetangga, seperti halnya Provinsi Sumatera Selatan dan Jambi.
"Titik api yang terpantau di Bengkulu sudah tidak begitu banyak, namun asap juga bisa berasal dari masyarakat yang membakar sampah dan membersihkan kebun, serta asap kiriman dari Provinsi tetangga kita," jelasnya.
Meski titik api mulai terpantau tidak begitu banyak, Khristian meminta agar warga tidak membakar lahan dulu, apa lagi pada lahan gambut karena dapat menimbulkan kebakaran hebat, akibat musim kemarau.
Berdasarkan pantauan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Bengkulu, untuk wilayah Kota Bengkulu diselimuti kabut tebal dengan kondisi dingin atau gejala kondensi sehingga kabut ini sendiri menyebabkan terganggunya jarak pandang di beberapa titik.
"Kondisi ini terjadi karena kelembapan permukaan yang tinggi sehingga membentuk butiran uap air yang mengambang di udara," Rahyu Meylansari, Prakirawan BMKG Fatmawati Bengkulu.
Fenomena kabut di Kota Bengkulu ini menyebabkan kondisi suhu di kota Bengkulu berada 19 derajat Celsius. Ini biasanya terjadi pula pada saat kemarau atau cuaca panas ekstrim, sehingga pada malam hari energi panas akan dilepaskan ke permukaan atmosfer.
"Fenomena kabut ini perlahan akan lenyap seiring jelang siang hari dengan meningkatnya suhu permukaan. BMKG memprediksi kabut dan cuaca dingin masih berpotensi terjadi hingga beberapa hari kedepan," pungkasnya. (rgo/chm)
Load more