Brebes, Jawa Tengah- Siswa Sekolah Dasar (SD) di Dukuh Mranggi, Desa Pepedan, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes terpaksa harus meliburkan diri ketika Sungai Pedes meluap. Hal itu lantaran jembatan penghubung pedukuhan tersebut dengan pusat desa ambrol karena arus sungai.
"Sudah setahun yang lalu jembatan tersebut ambrol, namun hingga kini kami pemerintah desa belum bisa membangunnya kembali. Hal itu lantaran tanah yang disebrang sungai milik pribadi, sekalipun dianggaran dengan Dana Desa anggarannya tidak akan cukup," ujarnya saat dihubungi Kamis Sore (25/11/2021).
Ada 17 KK di pedukuhan Mranggi, lanjut Kades, dengan 7 siswa SD. Sebenarnya mereka bisa berangkat sekolah tanpa resiko dengan menyebrang sungai. Yaitu dengan sedikit memutar di Desa Karangjongkeng, orang tua juga bisa mengantar anaknya kesekolahan dengan kendaraannya.
Namun pihak orang tua siswa enggan memutar karena jauh dari desa mereka, harus melintasi desa lainnya untuk sampai ke sekolah. Selain mereka juga memiliki kesibukan bertani sehingga tak bisa secara rutin mengantar anaknya ke sekolah.
"Pemerintah Desa Pepedan tidak akan mampu membangun secara permanen jembatan di pedukahan tersebut sekalipun dianggaran di anggaran DD, hal itu lantaran tanah yang disebrang sungai milik pribadi. Pemerintah Kabupaten Brebes yang harus ikut serta mencari solusi bersama agar jembatan yang diinginkan warga dapat terealisasi," ungkapnya.
Kami dari pemerintah desa, kata Kades, juga sudah memberi pengertian kepada warga di Pedukuhan Mranggi agar tidak mencari resiko dengan menyebrangi sungai, karena memang ada jalan yang aman untuk dilalui. namun warga tak menghiraukannya. (Otong Susilo/Buz)
Load more