Ketiganya berada di tiga kapanewon yakni Kalibawang, Girimulyo serta Samigaluh masing-masing satu alat. Kemudian untuk EWS dengan sistem manual ada sebanyak 15 alat yang tersebar di beberapa wilayah rawan bencana.
"Dengan adanya EWS ini harapannya masyarakat dan tim kami bisa menerima informasi potensi bencana dengan cepat, terlebih-lebih dengan adanya fenomena La Nina seperti saat ini," ucapnya.
Lebih lanjut, terkait dengan fenomena La Nina saat ini, Joko juga menghimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang mungkin terjadi. Seperti bencana tanah longsor, banjir dan pohon tumbang
Pasalnya, dari hasil catatan BPBD Kulon Progo sudah ada beberapa bencana yang terjadi. Diantaranya bencana tanah longsor di Kecamatan Girimulyo sebanyak dua titik dan Pengasih dua titik.
"Saat hujan deras yang mengguyur wilayah Kulon Progo beberapa waktu lalu, kami mencatat ada empat titik longsor. Beberapa diantaranya bahkan sempat menutup akses jalan," terangnya.
Bupati Kulon Progo Sutedjo mengatakan, terkait parsiapan mengahadapi La Nina ini setidaknya ada 297 personil personil gabungan yang disiagakan. Ratusan personil tersebut terdiri dari personil polisi, Basarnas, Satpol PP dan hingga unsur-unsur kemasyarakatan.
Dikatakan Sutedjo, adanya fenomena La Nina memang berdampak pada meningkatnya curah hujan yang menaikkan potensi bencana hidrometeorologi. Seperti bencana banjir, tanah longsor, pohon tumbang serta angin kencang.
Load more