Situbondo, Jawa Timur - Hujan deras disertai angin kencang dan petir melanda Kabupaten Situbondo. Tiga petani yang tengah bekerja di sawah mereka di Dusun Barat Kebun, Desa Wringinamon, Panarukan, Situbondo, tersambar petir. Satu orang di antaranya meninggal dunia.
Kuatnya sambaran petir membuat Mujianto meninggal dunia. Sementara dua korban lainnya, Atmojo dan Budi terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena mangalami luka bakar di sekujur tubuhnya. Mereka menjalani perawatan intesif di ruang Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Abdoerrahim Situbondo, Kamis (25/11/2021).
Camat Panarukan Adik Supriyanti menuturkan, nasib dua petani ini lebih beruntung dan hanya mengalami beberapa luka bakar ringan di beberapa bagian tubuhnya.
Menurutnya kejadian berawal ketika ketiga petani menggarap sawah.
“Kejadian ini berawal di saat ketiga petani ini melakukan aktivitasnya di sawah milik korban Mujianto, namun baru satu jam melakukan aktivitas, tak berselang lama, hujan turun di lokasi tersebut dengan lebat disertai petir," ujar Supriyanto.
Saat ketiganya berusaha mencari tempat berlindung, petir menyambar. Ketiga petani terpental ke tengah sawah.
"Sambaran petir terjadi sekitar pukul 13.00 WIB, satu orang meninggal, satu terluka, satu lagi selamat," tambahnya.
Warga sekitar yang mengetahui hal tersebut langsung berusaha menolong dengan membawa ketiganya ke rumah sakit terdekat. Namun sayang, nyawa Mujianto tak tertolong. Korban mengalami luka memar lebar di dadanya.
Petugas kepolisian Sektor Panarukan yang mendapati laporan langsung melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memberi garis polisi. Saat ini pihak kepolisian mengimbau ke para petani untuk tidak melakukan aktivitas di sawah saat hujan petir terjadi, sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali.
Saat ini untuk korban meninggal langsung dimakamkan di pemakaman umum desa dan dua korban yang selamat masih menjalani rawat inap di Rumah Sakit Abdoerahim Situbondo (Hery Sampurno/act)
Load more