Jakarta, tvOnenews.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan pembangunan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) sepanjang 200 kilometer mengalami kendala.
Sebagaimana diketahui, pembangunan SJUT ini tertuang di dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta No.110 tahun 2019 dan Peraturan Gubernur DKI Jakarta No.69 tahun 2020.
Adapun turunan Peraturan Gubernur tersebut yaitu Keputusan Gubernur DKI Jakarta No.1016 tahun 2020 dan Keputusan Kepala Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta Nomor 102 Tahun 2020 yang diterbitkan pada bulan Oktober 2020 mengenai penunjukan lokasi penyelenggaraan SJUT.
Pelaksaan Pekerjaan SJUT ini bertujuan untuk merapikan sekaligus menata ulang infrastruktur Jaringan Utilitas di Provinsi DKI Jakarta.
"Ya, masih kendala. Nanti diurus Pak Kasubag," kata dia, kepada media, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (6/10/2023).
Sebagai informasi, penyelenggaraan SJUT ini meliputi wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur dengan target 107 kilometer (29 ruas jalan) yang akan diselesaikan pada tahun 2021.
Pelaksanaan konstruksi sudah dilakukan sejak bulan November 2020 pada ruas Jalan Mampang Prapatan dan Kapten Tendean dengan total pembangunan sepanjang 9 kilometer yang akan diselesaikan pada bulan Februari 2021.
PT Jakarta Infrastruktur Propertindo (JIP) menargetkan kabel udara akan turun kedalam SJUT pada bulan Maret 2021.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho optimis pada lima tahun mendatang DKI Jakarta akan terbebas dari tiang dan kabel utilitas yang semrawut.
"Jadi yang ada hanya lampu saja, nanti tidak ada lagi masalah tiang-tiang itu. Kita mulai mencabuti semua, mulai dari Jakarta Selatan, begitu kita perbarui, masuk ke bawah, semua tiang kita cabuti. Kita siap bantu akan ada 400 tiang yang dicabuti," kata Hari, di Jakarta Timur, dikuti pada Kamis (5/1/2022).
Sementara, dia mengatakan bahwa proyek sarana jaringan utilitas terpadu (SJUT) baru mencapai angka 0,3 persen mencabut kabel yang menganggu trotoar.
Bahkan Hari mengungkapkan baru 30 persen capaian revitalisasi trotoar di Jakarta, masih banyak tugas yang perlu diemban oleh Dinas Bina Marga.
"Kalau trotoar kita revitalisasi baru 30 persen, otomatis baru 30 persen, masih banyak PR kita. Maka 4-5 tahun lagi akan bersih," jelasnya. (agr/muu)
Load more