Jakarta, tvOnenews.com - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya mengungkap kasus temuan kerangka ibu dan anak di kediamannya kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat.
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan kematian dari ibu dan anak itu tak didapati unsur tindak pidana melainkan murni aksi bunuh diri.
Menurutnya aksi pengakhiran hidup ibu dan anak itu dilakukan dengan mengurung diri pada sebuah kamar kecil yang ada di kediaman tersebut.
"Jadi TKP itu ukuran 1,8 X 1 meter kecil sekali ya. Jadi ditutup semua jendela-jendela sempit itu. Dan ditemukan semua itu bantal atau senderan termasuk Grace dan David semua sudah dipersiapkan bantal untuk berdiam mengurung diri dalam kamar mandi ataupun ruang tersebut," kata Hengki dalam konferensi persnya, Jakarta, Jumat (6/10/2023).
Hengki menuturkan terdapat pula sebuah dupa pada lokasi kamar mandi tempat ibu dan anak itu memilih mengakhiri hidupnya.
Kata Hengki, dupa itu diletakan oleh ibu dan anak tersebut dengan tujuan untuk mempercepat kematiannya.
"Ditemukan dupa arang dan juga senter," katanya.
Di sisi lain pihak kepolisian memastikan penghentian penyelidikan kasus temuan kerangka ibu dan anak di Depok itu usai adanya hasil kesimpulan penyebab kematian dengan metode scientific crime investigation yang dilakukan.
Diketahui, jasad ibu dan anak ditemukan sudah dalam kondisi tulang belulang pada Kamis (7/9/2023) membuat geger warga Cinere, Depok, Jawa Barat.
Kepala Urusan Humas Polres Metro Depok, Iptu Made Budi mengkonfirmasi temuan jasad ibu dan anak yang telah dalam kondisi tulang belulang tersebut.
Sementara identitas dari kedua jasad ibu dan anak yang ditemukan dalam kondisi tulang belulang beredar atas nama Grace (65) dan David (38). (raa)
Load more