Sejalan dengan pendapat tersebut, Priyantono Oemar, Asisten Redaktur Pelaksana Republika, menggaris bawahi pentingnya penggunaan bahasa daerah dalam bahasa Indonesia dan mendorong praktik baik dalam literasi bahasa.
“Bahasa Indonesia dimunculkan oleh anak-anak muda di masa itu dan menjadi bahasa persatuan sekaligus bahasa perlawanan, maka kita harus berani untuk memperjuangkan perkembangan bahasa Indonesia,” ujarnya.
Selain kepada masyarakat Indonesia, penguatan literasi pun perlu dilakukan terhadap para penutur asing sebagaimana yang dikemukakan oleh Ketua APPBIPA (Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing), Liliana Muliastuti.
“Kami senantiasa melakukan beragam upaya dan strategi dalam penguatan literasi sekaligus menjalankan visi dan misi
dalam mempromosikan budaya Indonesia," ungkapnya.
APPBIPA, kata Lili, menyelenggarakan penyusunan silabus dan materi ajar yang memuat budaya dan muatan lokal dari setiap daerah di Indonesia. "Selain itu kami juga telah membuat Standar Kompetensi Lulusan (SKL) sehingga kualitas standar penyelenggaraan dapat terjamin,” ungkapnya.
Tak lupa, Dora Amalia memaparkan berbagai program dan inisiatif KBI XII, termasuk prakongres, penggunaan media sosial untuk promosi, partisipasi daring dan langsung, serta kelas mahir.
“Melalui pra kongres, kami dapat bertukar pemikiran dengan beragam pihak. Melalui promosi, kami dapat menginformasikan kegiatan ini secara luas," jelasnya.
Load more