Tak hanya melapor ke polisi, SYL juga meminta perlindungan hukum ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Abraham Samad menilai kegaduhan antara KPK dan SYL ini ketika KPK melakukan penyelidikan dugaan korupsi di Kementerian Pertanian.
"Untuk membuktikan apakah betul terjadi pemerasan yang dilakukan saudara Firli terhadap Mentan SYL, maka yang perlu diperhatikan kasus korupsi di Kementan harus bisa berjalan sampai tuntas," tuturnya.
Karena KPK sendiri sudah melakukan penggeledahan, dan telah menyita sejumlah barang berupa mobil mewah Audi, senjata api hingga uang sekitar Rp30 miliar.
"Oleh karena itu, ini semua harus dibuka ke publik, kasus ini harus diusut dan dibawa ke pengadilan. Karenan di pengadilan nanti bukti-bukti akan berbicara, saksi-saksi akan berbicara, semua akan transparan, tidak ada lagi yang ditutup-tutupi. Semua akan terlihat," ungkapnya.
Abraham mengatakan jika kasus korupsi yang terjadi di Kementan tidak jalan dan kemudian hilang begitu saja, itu membuktikan bahwa betul ada pemerasan yang dilakukan oleh pimpinan KPK terhadap Mentan SYL.
"Kenapa betul? karena buktinya kasus korupsi Mentan di KPK tidak berjalan," katanya.
Load more