Pada kesempatan itu, Sangap juga menjelaskan bahwa aktivis 98 sebagai motor gerakan yang mendorong perubahan dari pemerintahan otoritaran ke demokrasi, saat ini melihat dan merasakan realitas yang terjadi bahwa praktek korupsi, kolusi dan nepotisme masih jadi salah satu isu utama dan tuntutan masyarakat.
"Cita-cita reformasi ternyata masih belum terwujud secara menyeluruh," tegas Sangap.
Oleh karena itu, kata Sangap, Agenda Mubes 98 ini ingin mengembalikan semangat berbangsa dan bernegara yang telah termaktub dalam UUD 1945.
"Eksponen aktivis 98 yang tersebar dari seluruh Indonesia berkumpul dan menyatukan langkah gerak dalam membangun Indonesia," kata dia.
Sangap menjelaskan, sendi-sendi kebangsaan yang merupakan perwujudan dari saloka ‘Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa’ yang artinya
“beraneka tetap satu, tak ada dharma-kebenaran yang mendua”; telah menjadi dasar perekat kebangsaan jauh sebelum negara ini ada justru terabaikan oleh kebijakan pembangunan yang mengingkari hakekat dasar kita sebagai bangsa.
Load more