Gunungkidul, DIY - Polres Gunungkidul bekerja sama dengan Polda DIY, hari ini menggelar vaksinasi di GOR Kapanewon Saptosari, Gunungkidul, Yogyakarta.
"Kami sediakan 3000 dosis vaksin jenis Sinovac untuk dosis pertama," terang Kapolres Gunungkidul, AKBP Aditya Galayudha Ferdiansyah di sela acara, Sabtu (27/11/2021).
"Dari hasil pantauan kami, untuk wilayah Gunungkidul, Kapanewon Saptosari memang dipilih untuk agenda ini, karena capaiannya masih tergolong rendah yaitu baru 63 persen," lanjut Kapolres.
Meski demikian, peserta vaksinasi mobile ini, tak hanya dibatasi untuk warga Saptosari, namun ada warga dari kapanewon lain yang diikutsertakan dalam vaksinasi, di antaranya Kapanewon Paliyan, Tanjungsari, Panggang, Playen, dan Wonosari.
"Dengan berbagai pertimbangan kendala yang dihadapi oleh masyarakat untuk mengikuti Vaksinasi, kami menggunakan model vaksinasi mobile," kata Wakapolda DIY, Brigjen Polisi R. Slamet Santoso, yang memantau langsung kegiatan ini.
Wakapolda menyebut, pelaksanaan percepatan vaksinasi ini merupakan instruksi Presiden Jokowi agar segera tercapai 70 persen untuk seluruh Indonesia.
Sementara, Dinas Kesehatan Gunungkidul beberapa waktu lalu menyampaikan sejumlah kendala yang harus dihadapi terkait melambatnya laju vaksinasi di akhir tahun ini.
Salah satu kendala terdebut adalah target vaksinasi yang tersisa sudah spesifik, di antaranya lansia dan disabilitas yang tempat tinggalnya menyebar.
Selain itu, jarak dan kondisi geografis wilayah Gunungkidul yang berbukit-bukit menjadi kendala tersendiri, sehingga menyulitkan mobilitas masyarakat untuk mengikuti vaksinasi.
Menurut Wakapolda, model Vaksinasi Mobile ini sangat efektif untuk memberi solusi terkait kendala yang dihadapi.
"Ini akan memudahkan masyarakat dalam mengakses vaksinasi, terutama yang rumahnya jauh dari fasilitas kesehatan," lanjut Wakapolda.
Wakapolda menyebut, saat ini pihaknya akan terus membantu upaya capaian percepatan vaksinasi hingga Desember mendatang.
"Kami berharap, sampai Desember mendatang, target vaksinasi akan mencapai 90 persen," pungkasnya. (Lucas Didit/dan)
Load more