Garut, Jawa Barat- Pasca banjir bandang yang menerjang dua Kecamatan di Garut, pada Sabtu (27/11/2021) kemarin, Pemerintah Kabupaten Garut merinci ada 8 jembatatan yang rusak dan ratusan warga yang terdampak.
"Untuk data terdampak yang sudah masuk sejak semalam hingga pagi ini ada 200 kepala keluarga di Kecamatan Karang Tengah, dan 112 Kepala keluarga di Kecamatan Sukawening yang terdampak, jadi jumlahnya sekitar 312 kepala keluarga," kata Sekertaris Daerah Garut, Nurdin Yana, kepada tvonenews.com di lokasi bencana, Minggu (28/11/2021).
Pemkab rencananya akan memutuskan status tanggap darurat dalam rapat yang akan dilaksanakan hari ini.
Sementara itu warga yang terdampak mulai membersihkan rumah mereka masing-masing meski keterbatasan sarana air bersih di lokasi bencana. Pasalnya, banyak sumur warga rusak dan airnya keruh akibat banjir.
Seperti yang terjadi di Kampung Ciloa Desa Mekarwangi dan warga Kampung Dwpok Desa Sukamukti Kecamatan Sukawening, mereka membutuhkan sarana air bersih untuk proses pembersihan rumah dan kebutuhan masak.
"Baru pertama semasa hidup saya banjir kaya gini pak, warga membutuhkan sarana air bersih, untuk bersih - bersih rumah dan masak, di wilayah kampung ini memang sekitar 38 an kurang lebih yang terdampak, tapi perangkat lain masih di data," Kata Perangkat Desa Sukamukti, Hendrik.
Pemerintah Kabupaten Garut untuk saat ini masih akan fokus melakukan recovery, meski tak ada laporan pengungsi yang di pusatkan di tenda darurat.
Load more