“Program ini berjalan selama 3 tahun. Harapannya setelah itu SMK menjadi semakin mandiri yang ditandai dengan semakin kuat dan berkembangnya teaching factory yang ada di SMK tersebut,” ujar Wardani.
Saat ini terdapat 1.852 SMK PK dengan jumlah siswa sebanyak lebih dari 1,9 juta orang.
Diharapkan pada tahun 2023 akan mencapai 2.172 SMK dengan total 2,4 juta siswa.
Dengan demikian, diharapkan bisa berdampak semakin besar pada penguatan pendidikan vokasi di berbagai wilayah.
Kepala Bidang SMK, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat, M. Khairul Ihwan, menyatakan bahwa pihaknya sangat senang dan antusias mendukung program SMK Pusat Keunggulan. Hal ini sejalan dengan strategi pihaknya untuk mengombinasikan program pusat dengan program daerah dalam pengembangan pendidikan vokasi.
“Tidak kurang dari Rp77,2 miliar selama empat tahun ini kita sudah mendapatkan bantuan dalam rangka untuk akselerasi 42 SMK kita menjadi SMK PK,” ucapnya.
Pemerintah Provinsi NTB, kata Ihwan, saat ini sedang menata birokrasi dan menyiapkan regulasi agar momentum perubahan yang positif melalui program SMK PK dapat terus berlanjut.
Salah satunya dengan penguatan teaching factory SMK menjadi badan layanan umum daerah (BLUD).
“SMK kita sudah banyak menghasilkan produk dalam pembelajaran di teaching factory yang omsetnya mencapai miliaran pertahun,” jelas Ihwan.
Load more