Jakarta, tvOnenews.com - Hasil analisa Pengamat Politik, Rocky Gerung begitu mengejutkan netizen hingga menuai komentar. Pasalnya, orang dijuluki Profesor itu, menilai kasus Eks Mentan, Syahrul Yasin Limpo (YSL) yang menyeret Ketua KPK, Firli Bahuri merupakan umpan yang gagal.
Hal itu dikatakan langsung oleh Rocky Gerung di kanal Youtubenya Rocky Gerung Official dengan tajuk kontennya, 'Gagal Halangi Anies, Tugas Firli di KPK Berakhir!"
"Kelihatannya Firli diumpankan untuk diuji sebetulnya. Ini kalau kita lihat di belakang layar, itu lolos dari kasus etika berkali-kali," kata Rocky Gerung.
"Dewas gagal untuk memberi sanksi kepada Firli. Kelihatannya, kekuasaan menganggap Firli justru gagal menghalangi Anies jadi tersangka kan," sambungnya, seperti yang dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung, Sabtu (28/10/2023).
Lanjutnya lagi jelaskan, bahwa karena intinya Firli di-brief secara khusus untuk terus menerus, tak lain untuk mempersoalkan status Anies Baswedan. Namun, kata Rocky Gerung, Firli gagal.
Oleh sebab itu, Rocky menyebut KPK akan dilemahkan dan masa jabatan Firli akan diperpendek usai sebelumnya diperpanjang. Hal itu juga ada hubungannya dengan Firli yang gagal menghalangi Anies Baswedan.
"Nah, hari-hari ini mungkin ya, kekuasaan menganggap ya sudah sekalian saja lah Firli diselesaikan. Supaya KPK juga dilemahkan," ujar Rocky.
Tak hanya itu, Rocky Gerung juga menilai adanya tukar tambah dalam kasus SYL dengan Firli Bahuri.
"Demikian juga kasus yang melibatkan Yasin Limpo itu menunjukkan juga ada tukar tambah di situ. Jadi, tetap ini kasus bongkar-membongkar dan dianggap gagal. KPK juga sudah dipreteli oleh presiden sendiri," beber Rocky Gerung.
Sebelumnya Rocky Gerung berkomentar soal beredarnya foto pertemuan Ketua KPK, Firli Bahuri dengan Eks Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL), di lapangan bulu tangkis.
Dia katakan, internal KPK alami krisis etik. "Kan harusnya foto itu sudah diketahui dari tahun lalu mungkin dan dewan pengawas kok tidak dikasih teguran, minimal sidang etis pada Ketuanya itu Firli," pungkas Rocky Gerung seperti yang dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Sabtu (7/10/2023).
Bahkan Rocky Gerung menilai dengan tidak ada reaksi di dewan pengawas KPK, berarti menunjukan bahwa ada yang retak di badan Dewan Pengawas KPK.
"Tapi intinya, Ketua KPK itu tak boleh bertemu dengan pejabat, bahkan dengan Presiden sekalipun., Walaupun sekadar melapor, setidaknya pakai pihak ketiga," jelas Rocky Gerung.
Di samping itu, buntut foto pertemuan tersebut, Rocky Gerung menilai, bahwa ada indikasi kedekatan dan sangat mungkin adanya kepentingan material.
"Membahsa kasus lah, atau saling mengintai kemungkinan-kemungkinan diloloskan atau disebar luaskan, timing untuk penangkapan," kata Rocky Gerung.
"Jadi, publik kemudian membuat kesimpulan sendiri. Memang pak Firli dari awal tidak etis menemuai saudara Mentan SYL, atau ditemui Mentan atau apapun indikasinya menunjukan ada batas yang dilanggar, yaitu aturan KPK, Undang-undang dan etika," sambungnya mengungkapkan.
"Perselisihan sifatnya persaingan, antara Kapolda dahulu dengan Pak Firli. Jadi ini kasus lain lagi, jadi orang mulai lihat sebetulnya ini persaingan apa?" kata Rocky Gerung.
"Apakah ini persaingan saling menjebak, atau ulur waktu untuk saling tukar tambah, atau ada soal soal personalisme itu kan," sambung Rocky Gerung mengungkapkan.
Lain serakang, kata Rocky Gerung, bila Kapolda Metro Jaya sekarang bekas KPK dan diketahui Kapolda sekarang semacam gusuran dari KPK.
"Kita mau mengerti itu, tetapi buat saya, kan ada atasan merekan kan, bagaimana Firli itu polisi, lalu Sigit mau ngomong apa di situ," ujar Rocky Gerung.
Tentu kasus ini dan foto tersebut bukan soal jebak menjebak. Namun, ada etis juga di kepolisian jikalau terjadi konfrontasi di antara dua perwira tinggi tersebut.
"Nah, hari ini Kapolri Sigit harus kasih poin, jangan lagi poin itu diambil lagi oleh Mahfud MD yang kasih kisi-kisi," ujar Rocky Gerung. (aag)
Load more