Pati, Jawa Tengah - Pembangunan Bendung Blado, di Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yang tidak kunjung selesai dan terancam molor pembangunannya dikeluhkan oleh para petani. Pasalnya, dengan molornya pembangunan Bendung Blado ini, musim tanam pertama mundur dan para petani terancam merugi.
Pasalnya, tidak kunjung selesainya proyek rehabilitasi irigasi ini berakibat jadwal tanam padi sejumlah kelompok tani mundur. Para petani pun terancam mengalami kerugian.
Wakil ketua Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) Banyu Selaras, Kamelan, mengatakan, pihaknya mendapat pengaduan dari sejumlah kelompok tani tentang mundurnya jadwal menanam padi di musim tanam pertama ini, disebabkan karena pompa air yang selama ini digunakan oleh kelompok untuk mengairi sawah harus berhenti beroperasi lantaran lokasi pompa digunakan untuk jalur transportasi proyek.
“Para petani mengeluh karena harus menunda jadwal tanam padi disebabkan pompa air mereka tidak bisa beroperasi, karena lokasi pompa digunakan sebagai jalur transportasi alat berat. Resiko mundurnya masa tanam pertama inilah yang ditanggung petani jika pengerjaan tidak tepat waktu,” ujar Kamelan, selasa (30/11/2021).
Selain itu, muncul kekhawatiran bangunan yang belum selesai, bisa menyebabkan banjir di areal persawahan maupun permukiman penduduk. Terlebih pada musim penghujan seperti sekarang ini.
"Sekarang ini sudah masuk musim penghujan, kami khawatir bangunan Bendung Blado yang belum juga selesai ini mengakibatkan banjir nantinya,” tambah Kamelan.
Dalam papan proyek di lokasi, diketahui pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi Blado di Desa Bumirejo, Kecamatan Margorejo, Pati, dianggarkan sebesar 1,9 Miliar rupiah. Proses pengerjaan dimulai pada tanggal 7 Oktober dan berakhir pada 20 Desember 2021. Namun, hingga kini proyek baru selesai sekitar 50 persen.
Dahulu Bendung Blado pernah dibangun di zaman Belanda. Lokasi pembangunannya terletak di bagian atas Bendung Blado yang sekarang sedang dibangun.
Bangunan bendung lama itulah yang dinilai lebih baik karena letaknya di atas dan dianggap bisa mengairi banyak lahan persawahan.
Karena sekarang di sekitar lokasi Bendung Blado yang lama telah penuh dengan permukiman warga, pemerintah Kabupaten Pati akhirnya membangun Bendung Blado baru, sebagai jaringan irigasi yang letaknya di bawah Bendung Blado lama peninggalan Belanda.
“Bendung Blado yang Sekarang ini dibangun di lokasi yang berbeda, sebenarnya kurang begitu efektif. Termasuk untuk daerah irigasi berkurang. Karena di bawah sudah ada Sungai Juwana jadi saat dipompa,sungai tersebut sudah bisa mengairi lahan sawah,” pungkasnya.(Abdul Rohim/dan)
Load more