Dipastikan tren positif ini terus berjalan hingga akhir tahun dan dipastikan mengunci realisasi lebih dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar Rp 258 Miliar.
Capaian ini setidaknya mementahkan tudingan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terburuk di Kalimantan Selatan.Tidak validnya data dan kroscek yang tak berimbang ketika menjadi menu berita, disinyalir membuat informasi realisasi pendapatan kota Banjarmasin menjadi sumir.
Karena itulah Kepala Bagian Hukum Setdako Banjarmasin, Jefri Fransyah, langsung meluruskan pemberitaan yang terlanjur beredar namun terdapat kekeliruan dan menimbulkan salah tafsir serta merugikan Pemerintah Kota Banjarmasin.
“Keliru itu, kalau PAD Banjarmasin hanya sebesar Rp.1 Miliar, logika berpikirnya gimana.Terlebih sudah memasuki semester ketiga dalam laporan keuangan kami. Itu jelas keliru. Karenanya kami perlu meluruskan kekeliruan itu,” tegasnya saat memberikan keterangan resmi mewakili Pemerintah Kota Banjarmasin, di Banjarmasin, Selasa (31/10/2023).
Lebih jauh Jefri Fransyah membeberkan info terkini yang tercatat dari Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), disebutkan total pendapatan Pemerintah Kota Banjarmasin sudah mencapai Rp,1, 33 Triliun.
“Total pendapatan PAD Kota Banjarmasin sendiri dari pendapatan lain-lain, dana transfer dan dana bagi hasil,” cetusnya lagi.
Sementara itu berdasarkan data dilansir Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI Kantor Wilayah Kalimantan Selatan, menyebutkan Kinerja APBD Regional Kalimantan Selatan sampai dengan 30 September 2023, untuk realisasi pendapatan daerah mencapai 22,76 Triliun atau sekitar 74,89% dari target.
Load more