Selain itu, ia juga mengaku bahwa saat itu dirinya tengah stres (penat).
"Getun pak, wau sumpek kulo. Ngedol tv ora payu-payu (Menyesal saya pak. Tadi penat saya jual tv tidak laku-laku," imbuh Khoiri.
Informasi yang dihimpun, sebelumnya pelaku sekitar pukul 12.00 WIB juga sempat datang ke Balai Desa Parerejo untuk mengajukan bantuan makanan.
Pasalnya, di saat yang sama pihak desa sedang bagi-bagi susu dan telur untuk kebutuhan stunting di desa tersebut.
Namun lantaran namanya tidak ada dalam daftar, permintaan tersebut ditolak. Dan pelalu akhirnya pulang.
"Sempat bawa KTP minta bantuan. Tapi karena ini untuk ibu hamil dan menyusui ya gak dikasi terus pulang," ujar salah seorang perangkat desa yang enggan disebut namanya.
Selang berapa jam kemudian sekitar pukul 16.00 WIB, insiden pembunuhan itu pun terjadi di rumahnya.
Load more