Banyuwangi, Jawa Timur - Rencana pembangunan tower saluran udara tegangan esktra tinggi (Sutet) milik PLN di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi mendapat reaksi warga. Khawatir terdampak, mereka yang lahannya terkena proyek meminta titik sutet dikaji ulang.
Sedikitnya tiga titik sutet akan dibangun di desa ini. Warga khawatir, jaringan kabel listrik yang akan menghubungkan Jawa-Bali ini berdampak pada aktivitas warga. Harga tanah kian dikhawatirkan merosot. Tak ada yang berani bercocok tanam.
“Kami, bukan menolak proyek sutet. Tapi, titiknya digeser, agak jauh dari permukiman,” kata Sujianto, salah satu warga Desa Bangsring usai sosialisasi ganti rugi tanah untuk menara sutet di Balai Desa Bangsring.
Para pemilik tanah juga mengeluhkan ganti rugi yang hanya sesuai kebutuhan.
“Lahan saya sekitar 12.000 meter persegi, yang diambil hanya 1700 meter persegi.Yang jelas, sisanya tidak akan difungsikan. Kami inginnya diambil semua oleh PLN,” tegas Sujianto.
Harapannya, PLN memikirkan dampak dari menara sutet yang akan dibangun. Permintaannya, dijauhkan dari perkampungan. Pengacara warga lainnya, Oesnawi berharap tidak ada yang dirugikan dalam pembebasan lahan untuk sutet PLN ini.
“Warga sebenarnya tidak menolak menara sutet. Hanya, jangan ada yang dirugikan. Mulai harga ganti rugi hingga tower yang dibangun,” kata mantan Hakim tersebut.
Load more