Jakarta, tvOnenews.com - Bakal Calon Presiden (capres) PDIP Ganjar Pranowo memastikan akan menurunkan tarif cukai rokok bila dirinya dan Mahfud Md terpilih sebagai presiden dan wakil presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hal itu dia sampaikan usai mengisi acara Sarasehan bersama 100 Ekonom Indonesia yang digelar oleh Institute for Development of Economics and Finance (INDEF).
Dia menjelaskan framework convention on tobacco control (FCTC) masih menjadi perdebatan di dunia sampai sekarang.
Selain itu, Ganjar menilai nasib petani tembakau juga mulai memprihatinkan. Sebab, negara terus melakukan impor tembakau daripada membeli tembakau dari petani lokal.
“Maka kalau kemudian kenaikan kemarin itu menjadi perdebatan, ya sekarang petani tembakau saja sudah kasian. Dan ini bukan soal industri rokok memang sangat menarik, petani tembakau-tembakaunya belum terbeli. Sementara kita impor terus-menerus,” jelasnya.
Dia menuturkan pemerintah harus mengelola kebijakan terkait industri tembakau dengan baik dan menempatkan negara dalam posisi yang menguntungkan.
“Itu fair loh, mana dari potensi negeri yang ada, mana industri yang ada. Dan kita membaca potensi yang ada dari luar,“ ucap Ganjar.
Sebagai informasi, Kementerian Keuangan memutuskan menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHR) untuk rokok sebesar 10 persen. Kenaikan itu berlaku untuk periode 2023-2024 sebagai upaya menurunkan konsumsi rokok.
Sementara itu, Presiden Jokowi meminta agar kenaikan tarif cukai rokok ini berlaku bagi rokok kretek, rokok elektrik, dan produk hasil pengelolaan hasil tembakau lainnya (HPTL). (saa)
Load more