Jakarta, tvOnenews.com - Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), M. Rachmat Kaimuddin mengatakan akan ada diskon bagi warga yang ingin membeli kendaraan listrik.
Dalam hal ini pemerintah sedang mengkaji tekait penambahan pemberian diskon untuk program konversi dan pembelian baru kendaraan listrik.
Kendati demikian, anak buah Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan ini mengatakan bahwa insentif kebijakan kendaraan listrik tahun 2024 akan sama dengan tahun 2023.
“Kita lagi lihat, perlu diperhatikan adalah yang konversi saat ini karena nilai konversinya sendiri cukup besar, masih tetap agak tinggi jadi kalau di-support Rp7 juta orang masih mikir,” kata dia, saat ditemui di Jakarta Pusat, Jumat (10/11/2023).
Oleh karena itu, masalah insentif masih dalam tahap evaluasi apakah akan ada kenaikan pemberian insentif untuk pembelian kendaraan listrik.
Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan insentif yang diberikan akan bertambah.
Hal ini dikarenakan masyarakat sudah mulai melek akan manfaat kendaraan listrik.
“Kita usahakan lagi hitung, jadi belum diputuskan tapi itu suatu yang lagi dipertimbangkan supaya pick up naik,” tandas dia.
Sebelumnya, Rachmat Kaimuddin menjelaskan, salah satu manfaat yang dirasakannya langsung saat menggunakan kendaraan listrik, adalah penghematan secara ekonomi yang diakuinya sangat signifikan.
Bahkan, selain aspek ekonomis dari sisi bahan bakar seperti itu, penghematan lainnya yang juga dapat dirasakan dari penggunaan kendaraan listrik adalah dari aspek pajak daerah serta biaya perawatannya.
"Benefit kendaraan listrik misalnya ada yang diciptakan oleh pemerintah, misalnya pajaknya berkurang, dan ada juga benefit yang tercipta karena nature dari kendaraan listrik itu sendiri," kata Rachmat dalam telekonferensi, Selasa, 7 November 2023.
Dari pengalamannya menggunakan kendaraan listrik sejak 2021, Rachmat mengakui bahwa anggaran untuk bahan bakar kendaraan listrik memang jauh lebih murah.
Saat menggunakan kendaraan bermotor, Dia harus merogoh kocek antara Rp500-Rp600 ribuan per minggu untuk membeli bensin.
Namun dengan kendaraan listrik, Dia hanya mengeluarkan biaya sekitar Rp 60 ribuan untuk jarak tempuh yang sama.
"Jadi ini significant saving. Maka kalau sudah pakai (kendaraan listrik), biasanya jadi mau terus, ketagihan," ujar Rachmat. (agr/muu)
Load more