Jakarta, tvOnenews.com - Dari hasil survei terbaru, disebutkan bahwa pendukung Prabowo Subianto berbelok ke Ganjar Pranowo gegara putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
Pengamat politik Ahmad Khoirul Umam sudah mengingatkan mengenai pengaruh putusan Mahkamah Konstitusi (MK) serta Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) terhadap elektalibilitas Prabowo Subainto dan Gibran Rakabuming Raka.
Namun menurut Umam, pihak Prabowo-Gibran bisa memanfaatkan celah dimana masyarakat politik Indonesia tidak banyak yang memiliki nalar kritis untuk mencerna isu-isu politik kenegaraan yang sensitif seperti ini.
“Dengan kata lain, kontroversi aturan MK ini terkesan menjadi "isu elit", bukan "isu publik atau isu rakyat",” saran Umam.
“Karena itu, sejauh mana tarik menarik antara kubu Prabowo-Gibran dengan rival-rival politiknya dalam menggarap isu ini akan menentukan seberapa parah dampak elektoral dari isu ini terhadap pasangan Prabowo-Gibran,” jelas Umam menambahkan.
Umam juga menyarankan Tim Pemenangan Prabowo-Gibran harus mengantisipasi dan memitigasi situasi dengan baik.
“Karena putusan MKMK kemarin dapat dijadikan sebagai amunisi serangan secara sistematis oleh rival-rival politik,” kata Umam.
“Karena itu, kemampuan untuk menggeser isu kontroversi dasar hukum putusan MK ke ranah perdebatan visi-misi Capres-Cawapres akan menjadi solusi untuk menghentikan serangan membabi buta yang akan mendegradasi kredibilitas pasangan Prabowo-Gibran,” ujar Umam menambahkan.
Umam juga mengingatkan bahwa itu juga berpengaruh terhadap kredibilitas pemerintahan Jokowi itu sendiri.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) itu menjelaskan bahwa Putusan MKMK kemarin telah menegaskan adanya "cacat etik".
“Dalam aturan legal-formal yang dijadikan sebagai dasar hukum masuknya Gibran sebagai Cawapres,” ujar Umam.
Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina itu menilai hal itulah yang tampaknya akan dimanfaatkan secara optimal oleh rival dan kompetitor politik Prabowo-Gibran.
“Untuk mendelegitimasi kredibilitas moral politik Prabowo-Gibran, menuju proses pencoblosan di Pemilu 2024 mendatang,” tandas Umam.
Hal itu karena putusan MKMK yang menegaskan Anwar Usman terbukti membuka ruang intervensi pihak luar dalam pengambilan putusan perkara nomor 90.
“Berpeluang membuka kesempatan bagi sel-sel kekuatan politik PDIP dan fraksi dari partai lain di parlemen untuk menggunakan Hak angketnya,” jelasnya.
Kemudian kata Umam ini terutama akan terjadi jika MKMK bisa membuktikan adanya pihak-pihak dari pemerintahan dan lingkaran kekuasaan yang mencoba mengintervensi kekuasaan kehakiman dalam pengambilan putusan di Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut.
“Sesuai UU MD3, Hak Angket memang tidak bisa menjadikan putusan MK sebagai objek investigasi, tetapi Hak Angket bisa digunakan untuk menginvestigasi keterlibatan aktor-aktor kekuasaan maupun administrasi pemerintahan yang dianggap tidak sesuai dengan aturan perundang-undangan,” jelas Umam.
Hasil Survei Sebut Pendukung Prabowo Lari ke Ganjar Pranowo Gegara Gibran Rakabuming Raka, Pengamat Sudah Prediksi Inilah yang Dimanfaatkan Rival Politik (tim tvOnenews/Julio)
Hal sesuai hasil survei yang dilakukan Peneliti Indikator Politik Indonesia.
Salah satu peneliti Indikator Politik, Burhanudin Muhtadi mengungkapkan, hasil survei terbaru lembaganya menunjukkan pergeseran itu.
Pergeseran itu terjadi setelah Wali Kota Surakarta itu menjadi Cawapres Prabowo Subianto.
Menurutnya, pada awal Oktober 2023, dukungan untuk Ganjar-Mahfud mencapai 34,8 persen.
Namun, temuan terbaru menunjukkan penurunan dukungan menjadi 30 persen.
Kemudian sebaliknya, dukungan untuk pasangan Prabowo-Gibran malah meningkat, dari 36,7 persen pada awal Oktober menjadi 41,7 persen.
Indikator juga mencatat peningkatan tingkat pengetahuan publik terkait pemilihan Gibran sebagai bakal cawapres pendamping Prabowo.
Pada awal Oktober, tingkat pengetahuan mencapai 54,6 persen, meningkat menjadi 71,4 persen pada awal November.
Peningkatan pengetahuan publik ternyata berdampak positif pada dukungan untuk Gibran sebagai bakal cawapres Prabowo.
Dukungan yang awalnya 51,2 persen pada awal Oktober melonjak menjadi 61,6 persen pada awal November.
Sementara itu perolehan dukungan pasangan Anies – Cak Imin, dalam survei kali ini, juga mengalami kenaikan menjadi 24,4 persen.
Jarak pasangan Anies semakin dekat dengan perolehan Ganjar – Mahfud 30.0 persen dan tertinggal jauh dengan pasangan Prabowo – Gibran 41,7 persen.
Survei Indikator dilaksanakan pada periode 27 Oktober-1 November 2023 dengan melibatkan 1.220 responden yang diwawancara secara tatap muka.
Tingkat kepercayaan survei ini mencapai 95 persen, dengan margin of error sebesar 2,9 persen. (put/aag)
Load more