Bener Meriah, Aceh - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh menggiring puluhan ekor gajah liar yang ada di Kabupaten Bener Meriah untuk dikembalikan ke habitatnya. Hal tersebut dilakukan demi menghindari konflik gajah dengan masyarakat. Penggiringan yang melibatkan gajah jinak itu berlangsung selama dua hari, sejak Rabu (1/12/20210.
Bahkan penggiringan pun terpaksa di lakukan di jalan lintas kabupaten yang menghubungan Bener Meriah dengan Aceh Tengah.
“Saat ini sedang berproses penanganan gerombolan gajahnya dan telah berhasil kita giring ke seberang Sungai Peng Sing, kita sudah pasang kawat kejut, ya. Saat ini sedang proses menyisir individu tercecer yang kita giringkan kembali dengen kelompok besarnya,” kata Kepala BKSDA Provinsi Aceh, Agus Arianto, Kamis (2/12/2021).
Menurut Agus, masih terdapat 25 ekor lagi yang belum berhasil digiring dan masih dilakukan penyisiran untuk dikembalikan ke habitatnya.
Gajah-gajah tersebut beberapa hari lalu telah berkonflik dengan masyarakat di Desa Negeri Antara dan Desa Blag Rakal, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah.
"Penggiringan besar-besaran ini harus dilakukan, sebab gerombolan Gajah Sumatera ini cukup banyak yang mendekat ke permukiman warga, kalau tidak secepatnya digiring ke habitatnya bisa berdampak besar pada warga," ujar Agus.
Dari data yang diperoleh melalui Badan Penanggulangan Bencana Alam (BPBA), akibat turunnya gajah tersebut ke permukiman warga, sebanyak 18 unit rumah di dua desa tersebut rusak diamuk gajah liar yang terjadi pada Senin (29/11/2021) sekitar pukul 18.00 WIB.
Load more