Jakarta, tvOnenews.com - Calon Presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan dikabarkan ditolak untuk menjadi pembicara di kuliah umum yang rencananya digelar di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.
Muhadjir menyebut bahwa Rektor UGM Ova Emilia memiliki kewenangan untuk menerima atau tidak menerima kehadiran para kandidat capres dan calon wakil presiden (cawapres) di kampusnya.
"Itu kewenangannya rektor, rektor akan melihat kondisi untuk menerima kehadiran calon-calon ini, kalau tidak kondusif jangan ambil risiko," tutur Muhadjir kepada awak media di Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Senin (20/11/2023).
Menurut dia, jika situasi dan kondisinya tak kondusif di UGM, maka jangan mengambil risiko.
Sebaliknya, jika kondusif atau siap menerima capres-cawapres, maka mereka perlu mempersiapkannya dengan baik.
"Karena ini bagus untuk memberikan ruangan publik yang cukup agar berbagai macam gagasan itu bisa di-share (dibagikan), dipasarkan ke publik agar publik bisa menemukan pilihan-pilihan yang lebih rasional," sambung Muhadjir.
Dia pun mengingatkan agar jangan sampai pemilihan umum (pemilu) ke depan memiliki dampak risiko-risiko yang berkepanjangan pasca pesta rakyat tersebut.
Oleh karena itu, menurut Muhadjir aspek kondusifitas dinilai penting.
"Iya kondusifitas itu penting karena jangan sampai pemilu yang musiman lima tahun sekali ini mengandung risiko-risiko yang berkepanjangan pascapemilu," kata dia.
Sebelumnya, Anies Baswedan rencananya akan jadi pembicara di sebuah kuliah umum di Auditorium MM Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM) oleh pihak yang mengatasnamakan Rektorat Universitas Gadjah Mada (UGM). (fnm)
Load more