Hebatnya anak anak muda ini cukup dengan instrumental bisa menciptakan imaji soal kehidupan rural, kebahagiaan petani, penantian keluarga saat sawah menguning, misalnya.
Ternyata yang ditunggu tetap White Shoes & the Couples Company (WSCC). Grup penting dalam gerakan musik indie pada awal 2000-an ini langsung menggebrak panggung. Mulanya penonton duduk tertib. Saat Saleh Husein, gitaris WSCC menyebut ada banyak penonton yang tak kebagian tempat, spontan penonton berdiri merangsek ke depan panggung. Ketika lagu Selatan Jakarta dibawakan, seperti biasa koor panjang penonton tercipa. WSCC ternyata belum pernah tampil langsung di event tahunan ini. Saat pandemi grup ini tampil daring di Jakarta.
Demikian, peristiwa peristiwa kebudayaan penting, membawa nilai nilai besar terjadi jauh dari Jakarta. Saya kira sudah saatnya panitia festival festival seni di Jakarta belajar banyak dari ajang ajang seperti Festival Lima Gunung atau Ngayogjazz. Wis wayahe, kebo nyusu gudel. (bwo)
Load more