"Karena ini kami, keluarga meminta jenazah korban segera dikirim ke kampung halamannya dan di sana (Bali) Tidak ada dilakukan autopsi," sebutnya.
Dia mengaku, pihak keluarga sangat mencurigai penyebab kematian korban karena menemukan sejumlah kejanggalan. Seperti adanya luka beberapa bagian tubuh korban, termasuk kelaminnya yang rusak.
Monalisa berharap, dengan adanya autopsi di RS Bhayangkara Tk II Medan, penyebab kematian adiknya dapat segera terungkap.
"Tapi kita lihat setelah ada foto yang beredar di rumah sakit, adik saya penuh dengan darah. Adik saya dianiaya secara sadis," tuturnya.
Diungkapnya, korban kuliah di Bali sudah hampir selesai. Selama ini selalu berkomunikasi dengan keluarga di Taput dan tidak pernah memiliki masalah.
"Semester akhir, Desember (wisuda). Adik saya nggak pernah cerita punya masalah, kami selalu berkomunikasi," pungkasnya.
Sementara itu, Polresta Denpasar, Bali, melakukan penyelidikan terkait viralnya dugaan pembunuhan seorang mahasiswa di Bali bernama Aldi Sahilatua Nababan (23) yang tewas di kamar kosnya, di Jalan By Pass, Ngurah Rai, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
Load more