"Banyak orang beranggapan bahwa Firli masih menyimpan banyak kasus yang satu waktu mesti dia ucapkan (buka). Kan ga mungkin Firli diam-diam saja, kalau begitu mah konyol juga si Firli," tuturnya.
Namun hal itu dianggap Rocky Gerung bukanlah soal balas dendam Firli, melainkan momentum untuk saling membersihkan diri.
"Bagaimana kalau Firli buka beberapa kasus yang sebetulnya sudah di ujung sprindik dia atau di ujung kalkulasi dia," katanya.
Menurutnya momentum ditersangkakannya Firli Bahuri, seharusnya dijadikan momentum untuk mengembalikan ide pemberantasan korupsi dan tidak boleh dikait-kaitkan dengan politik.
Lebih lanjut Rocky Gerung menilai jika kasus antara Firli Bahuri dengan Syahrul Yasin Limpo (SYL) ini sangat kuat bermuatan politik.
Bahkan pemilihan Firli Bahuri sebagai Ketua KPK saat itu dinilai syarat akan legitimasi politik.
Load more