“Di sekolah pedalaman, internet dan listrik masih sangat terbatas, sehingga kami tidak bisa mengakses PMM online, namun Kemendikbudristek ternyata memberikan dukungan khusus berupa PMM versi offline yang disebut Awan Penggerak,” ungkapnya gembira.
Awan Penggerak, jelas Kasmin, adalah aplikasi atau platform yang diciptakan sebagai alternatif solusi dalam
implementasi Kurikulum Merdeka di daerah khusus yang tidak terjangkau internet.
“Awan Penggerak menggunakan router khusus sehingga tidak membutuhkan jaringan internet. Kemudian kendala listrik pun bisa kami atasi menggunakan powerbank. Dengan demikian, kami bisa melakukan pelatihan mandiri, melihat video-video inspirasi, mengakses buku-buku, dan sebagainya,” jelas Kasmin.
Sebagai peraih apresiasi kategori guru dedikatif, Kasmin membuktikan dedikasinya dalam implementasi Kurikulum Merdeka secara maksimal walaupun dihadapkan dengan berbagai keterbatasan dan kendala.
“Jangan mudah menyerah walau banyak kendala. Terus belajar, berkolaborasi, mencoba, dan berinovasi,” tuturnya. (chm)
Load more