"Kita memperhatikan pada tempat-tempat bersejarah untuk jadi pelajaran bagi anak-anak baru kita. Karena tempat bersejarah harus terus menjadi memori kolektif bagi seluruh rakyat Indonesia," jelas Anies.
Seperti namanya rumah tersebut merupakan salah satu tempat bersejarah di Indonesia. Di rumah itulah dulu Presiden dan Wapres Pertama RI Soekarno-Hatta dibawa oleh para pemuda yang mendesak dilaksanakannnya proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Dia pun menceritakan pengalamannya saat bertugas menjadi gubernur DKI, kebijakan memberi perhatian terhadap tempat bersejarah telah dilaksanakannya dan mendapat respons positif dari pihak keluarga yang berjasa untuk bangsa ini.
"Di Jakarta, kami lakukan untuk (keluarganya) yang berjasa untuk Republik ini PBB rumahnya digratiskan. Nah, di rumah ini (Rumah Bersejarah Djiaw Kie Siong), mereka merawatnya, mereka menanggung seluruh pembiayaan, mereka juga kena (membayar) PBB," ujar Anies.
Selain PBB yang digratiskan, kata Anies, kebijakan lainnya adalah pengalokasian anggaran perawatan bagi tempat bersejarah agar tidak menjadi beban bagi ahli waris.
"Kemudian infrastruktur pendukung juga perlu ditingkatkan. Sehingga semakin banyak masyarakat yang bisa menjangkau tempat-tempat bersejarah ini dan mengambil hikmah dari semua peristiwa bersejarah yang pernah terjadi di masa lalu. Itu komitmen kami bagi tempat-tempat bersejarah," papar Anies.
Anies bersyukur bisa melihat langsung Rumah Bersejarah Djiaw Kie Siong dan berbincang dengan ahli waris. Capres yang diusung Nasdem, PKS, dan PKB itu memuji pilihan para ahli waris yang tetap merawat tempat bersejarah.
Load more