“Sehinga jika itu sampai terjadi maka muncul krisis pada perusahaan. Dampaknya apa? reputasi buruk, nilai saham turun, kehilangan pelanggan, gangguan operasional, rugi hingga bangkrut dan hubungan dengan stakeholder jadi terganggu,” kata Leila Mona.
Disebutkan ada beberapa langkah yang perlu diambil dalam berkomunikasi saat krisis yaitu pertama, ambil alih kendali situasi secepat mungkin, kemudian pahami apa masalah sebenarnya. Dapatkan info terpercaya.
“Tentukan sasaran-sasaran komunikasi yang dapat diukur untuk menanganinya. Ketika krisis meletus, semua orang di organisasi harus tahu siapa yang perlu dihubungi,” ujarnya.
Kemudian, kedua; kumpulkan sebanyak mungkin Informasi. Gali masalah dari berbagai sumber, ada orang khusus yang bertugas menambang informasi. Ketiga; tentukan sebuah pusat manajemen krisis. Pada saat manajer sedang menghubungi orang-orang yang benar dan mengumpulkan informasi, mereka juga harus membuat persiapan-persiapan dalam menciptakan sebuah pusat krisis.
"Empat, berkomunikasi awal dan sering, lima, pahami misi media di dalam sebuah krisis. Enam, berkomunikasi langsung dengan konstituen yang terkena dampak. Tujuh, ingat bahwa bisnis harus berlanjut. Terakhir, buat rencana untuk menghindari krisis lain secepatnya," ucap Leila Mona dalam penjelasaanya.
Sementara itu Budi Hananto sebagai Asdep Humas BPJS Ketenagakerjaan mengungkapkan bahwa dilembaganya ia pernah berhasil mengatasi krisis komunikasi dimana pada saat itu muncul issu database BPJS Ketenagakerjaan telah ditambahkan ke forum hacker untuk dijual oleh Bjorka.
Load more