"Saya mau bayar semesteran untuk kuliah anak, tapi saat saya minta uang saya dikembalikan tapi koperasi ternyata memberikan. Padahal itu baru 4 persen, lalu sisanya yang 96 persen bagaimana nasibnya. Karenanya kami menuntut pengembalian uang kami hari ini ," ungkapnya.
Hal senada disampaikan Eddy Santosa, pensiunan Mitra Pemasaran di KSP Sejahtera Bersama Cabang Sisingamangaraja yang juga terkena prank koperasi tempat dia bekerja. Uang tabungannnya sekitar Rp764 juta di koperasi tersebut juga raib dan tidak bisa dicairkan.
"Saya sudah pensiun dan berharap bisa menabung untuk masa tua saya. Tapi tiba-tiba uang saya di koperasi ini hilang dan tidak bisa dicairkan," ungkapnya.
Koperasi bekas dia bekerja hanya memberikan janji untuk pencairan uangnya sejak beberapa bulan terakhir. Meski sudah ditagih lima kali, tidak sepeser pun tabungannya yang kembali.
Padahal dari rekening koran yang diprint-out, uang tabungan mereka sudah didebet atau dicairkan. Namun dia sama sekali tidak menerima uang tersebut.
"Sampai hari uang saya sama sekali tidak dikembalikan, bahkan dari 4 persen yang dijanjikan pun tidak diberi," tandasnya.
Sementara Branch Manager KPS Sejahtera Bersama Cabang Sisingamangaraja, Nur Syamsiah yang menemui pendemo mengaku sudah berkali-kali juga menyampaikan keluhan nasabah ke kantor pusat. Namun sampai saat ini kantor pusat beralasan tidak memiliki dana untuk dicairkan bagi nasabah mereka.
Load more