Rembang, Jawa Tengah - Diterjang ombak besar setinggi lima meter, sembilan kapal nelayan tradisional yang sedang ditambatkan di pesisir pantai Karangmangu, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, rusak parah dan tenggelam. Akibatnya, nelayan mengalami kerugian hingga mencapai ratusan juta rupiah.
Kepala Desa Karangmangu, Jumali, mengatakan awalnya ke sembilan kapal nelayan berbobot dibawah 10 GT tersebut terparkir di bibir pantai desa setempat. Kemarin malam Sekitar pukul 22.00 WIB, terjadi ombak besar hingga setinggi kurang lebih 5 meter.
Besarnya terjangan ombak membuat jangkar untuk memperkuat tambatan tak kuat bertahan, sehingga kapal nelayan tenggelam dan menghantam tumpukan batu pemecah gelombang.
Dua kapal nelayan hilang, sedangkan sisanya sebagian besar hancur berkeping-keping. Kalaupun ada kapal yang masih bisa diselamatkan, kondisinya rusak parah.
“Di Desa kami total ada sembilan kapal nelayan tradisional dibawah 10 GT yang tersapu ombak besar. Yang hilang kapalnya tidak bisa diselamatkan itu dua, yang tujuh masih ada disini tapi keadaannya sudah tidak dapat diselamatkan kecuali mesin dan jaring,” kata Jumali,
Senin (6/12/2021).
Nilai kerugian bervariasi, namun pada kisaran antara lima puluh hingga delapan puluhan juta per kapal, tergantung pada ukuran dan tingkat kerusakan. Akibat kejadian ini, nelayan tidak bisa lagi bekerja.
“total kerugian kalau satu kapal setengah pakai kayak gini itu delapan puluhan juta. Itu satu kapal, berarti dikali sembilan,” tambah Jumali.
Sudah satu pekan ini ombak besar melanda pantai utara Rembang. Saat siang hari ombak tidak seberapa besar. Namun, pada sore hari dan puncaknya malam hari ombak besar menerjang pesisir pantai utara Rembang.
Badan Penanggulangan Bnecana Daerah (BPBD) Rembang mengingatkan supaya nelayan tetap waspada, karena berdasarkan ramalan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca buruk masih rawan terjadi sampai hari rabu mendatang.(Abdul Rohim/Buz)
Load more