“Begitu menerima kabar tentang KDRT. Tapi memang tidak mudah dalam praktiknya. Misal: di Amerika Serikat, laporan tentang KDRT masuk setiap 3 menit. Di Australia, 2 menit. Di Indonesia, saya tak punya datanya,” saran Reza.
“Perkiraan saya, rendah, karena masyarakat menganggap KDRT sebagai masalah domestik yang tabu untuk diikut campuri,” sambung Reza.
Bahkan kata Reza, belum lagi jika khalayak luas mengalami krisis kepercayaan terhadap polisi.
“Jumlah polisi juga acap kali masih disebut-sebut sebagai kendala bagi kecepatan kerja polisi,” kata Reza.
Reza kemudian mengatakan bahwa Petugas Bhabinkamtibmas juga, berdasarkan pengamatan di lingkungan Bogor Barat, kurang gesit dan rendah responsivitasnya.
“Situasi KDRT yang berat juga bisa membahayakan jiwa petugas polisi. Padahal, saya bertanya-tanya, seberapa jauh polisi kita sudah terlatih agar bisa menangani insiden KDRT secara aman,” ujarnya.
Namun menurut Reza, sebutan kejadian ini sebagai KDRT sepertinya tidak lagi memadai.
“Ini tepat disebut pula sebagai kasus pembunuhan berencana terhadap anak,” kata Reza.
Jika terbukti pelaku tidak mengalami gangguan jiwa, maka pelaku harus dihukum mati.
Load more