“Kami memandang kemitraan dengan sektor pendidikan sebagai langkah strategis dalam upaya mendukung pengembangan SDM. Selain itu, pengembangan inovasi dan riset yang dilakukan pun dapat menjadi bagian dari solusi atas beragam permasalahan yang dihadapi oleh industri,” kata Dedi.
Dari pihak lembaga pendidikan vokasi, Kepala SMKN 2 Salatiga, Sriyanto, memberikan gambaran mengenai beragam upaya yang dilakukan pihaknya. Ia mengemukakan bahwa sebagaimana arahan dari Kemendikbudristek, pembelajaran di sekolahnya memuat beragam hal yang terdiri atas hardskill, softskill, serta beragam praktik kebiasaan baik agar para peserta didik menjadi SDM yang siap menyongsong masa depan dengan baik.
“Bukan hanya hak-hal teknis dan berbasis proyek, namun kami juga menanamkan kebiasaan dan karakter yang nantinya akan menunjang kinerja para peserta didik, misalnya membiasakan 5S yakni Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun; 5R yakni Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin; serta PHBS, yakni Pola Hidup Bersih dan Sehat,” ucapnya.
Dalam acara Vokasifest x Festival Kampus Merdeka, SMKN 2 Salatiga akan memamerkan produk berupa kursi kereta api.
“SMK 2 Salatiga diberikan kepercayaan oleh pihak industri untuk mengerjakan produk yang sesuai dengan standar yang sudah mereka tetapkan. Dengan adanya produk kami, kini Indonesia bisa mendapatkan kursi kereta api tanpa harus mengimpor seperti yang selama ini selalu dilakukan,” ujar Sriyanto.
Sriyanto pun menegaskan bahwa SMKN 2 Salatiga adalah salah satu SMK Pusat Keunggulan yang dapat menciptakan SDM yang sesuai dengan kebutuhan industri, serta mampu berkontribusi dalam akselerasi Indonesia unggul untuk Indonesia Emas.
Load more