“Tapi Trump dan Yeltsin bergoyang asyik cuma di saat berada di panggung dan ketika musik mengalun. Itu pun hanya satu dua kali,” kata Reza.
“Mereka tidak menjadikan joget sebagai strategi branding yang dipertontonkan terus menerus,” sambungnya.
Maka menurut Reza, pada titik itulah joget gemoy Prabowo tampak sangat bermasalah.
“Prabowo joget terlalu sering. Tanpa musik pula dan seperti tak kenal situasi,” menurut Reza.
Yang kemudian menjadi perhatian Reza adalah tanggapan Prabowo ketika ditanya hal serius dalam debat.
“Maka saat ditanya hal serius, tanpa jawaban tuntas, Prabowo justru "menggenapi" jawabannya dengan berjoget,” jelas Reza.
Prabowo Subianto dan Anies Baswedan saat Debat Capres Perdana (tim tvOnenews/Bagas)
Salah satu yang direspon Prabowo dengan menambahkan joget gemoy pada debat pilpres 2024 adalah saat beliau menjawab tentang tema HAM di Papua dari Anies Baswedan.
Capres nomor urut 2 itu menyebutkan kasus HAM di Papua terjadi karena gerakan separatisme.
Dia mengakui masalah kasus HAM di papua adalah rumit karena terjadi gerakan separatisme.
Menurutnya, kasus di Papua juga karena ada campur tangan asing.
Load more