LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Merasa Dibohongi Perusahaan Perkebunan Warga Minta Lahan kembali, Perusahaan: Tidak Bisa Dikembalikan Modal Belum Kembali
Sumber :
  • Tim TvOne/Chaidir azhar

Merasa Dibohongi Perusahaan Perkebunan Warga Minta Lahan kembali, Perusahaan: Tidak Bisa Dikembalikan Modal Belum Kembali

Merasa ditipu oleh perusahaan perkebunan sawit, sejumlah warga Desa Teupin Panah Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat meminta sertifikat tanah mereka

Rabu, 8 Desember 2021 - 16:50 WIB

Aceh Barat-Merasa ditipu oleh perusahaan perkebunan sawit, sejumlah warga Desa Teupin Panah Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat meminta sertifikat tanah mereka.
 
Sejumlah masyarakat di Desa Teupin Panah Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat meminta  PT Betami untuk mengembalikan sertifikat tanah mereka karena sudah dipakai selama delapan tahun untuk kepentingan perusahaan (08/12/2021).
 
Juriah Kepala Desa Teupin Panah mengatakan ada 44,9 hektare lahan warga yang digunakan oleh perusahaan (PT Baitami). Lahan ini berada di luar HGU perusahaan, dengan janji setelah tiga tahun di gunakan nanti akan dikembalikan pada warga sebagai bentuk Plasma. Namun setelah 8 tahun tidak ada niat perusahaan untuk mengembalikan lahan tersebut kepada warga.
 
"Janji awalnya mereka meminta pinjam lahan warga seluas 44,9 hektare, nanti setelah tiga tahun lahan tersebut akan dikembalikan kepada warga, tapi hingga sekarang sudah 8 tahun. Saat warga meminta kembali, pihak perusahaan meminta ganti rugi terhadap tanaman sawit yang berada di dalam lahan tersebut," jelas Juriah.
 
Juriah juga menambahkan,  perusahaan yang mencoba merampas hak warga adalah bentuk melawan hukum dan ingkar janji. Warga tidak meminta bagi hasil dari lahan yang digunakan perusahaan selama 8 tahun, warga hanya minta kembalikan lahan mereka. Karena janjinya hanya di pakai 3 tahun sebagai tempat penyemaian bibit tapi nyatanya sekarang sudah 8 tahun disemai pohon sawit dan hasilnya sudah mereka nikmati.
 
"Warga tidak minta pembagian laba  tanaman sawit yang telah menguntungkan pihak perusahaan,  sesuai janji setelah tiga tahun lahan tersebut dikembalikan pada warga," pinta Juriah.
 
Masyarakat berharap ada niat baik dari perusahaan untuk mengembalikan sertifikat milik masyarakat tersebut.
 
"Kami minta etikat baik pihak perusahaan untuk mengembaikan lahan tersebut. Kami telah menolong pihak perusahaan saat sedang membutuhkan pertolongan namun kenapa sekarang saat kami minta kembali lahan kami mereka minta ganti rugi. Kami beri waktu dalam tiga hari jika tak ada niat baik, kami bawa masalah ini ke ranah hukum," tegas Juriah.
 
Sementara itu perusahaan perkebunan sawit PT Baitami, membenarkan bahwa sertifikat tanah milik warga Desa Teupin Panah, Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat, masih berada di tangan mereka. Tidak diserahkannya kepada pemilik, lantaran hasil kebun yang sudah digarap masih digunakan untuk menutupi modal yang sudah dikeluarkan selama proses.
 
 
 
Kepala Tata Usaha (KTU), PT Baitami, Ahmad, mengatakan, awalnya perusahaan berencana mencarikan dana kredit dengan sertifikat tanah warga sebagai jaminan. Karena pandemi Covid-19, pihak perbankkan tidak berani mengucurkan dana untuk pembangunan kebun plasma.
 
 
 
“Tanah masyarakat itu ada sertifikatnya, kemarin itu sertifikat diambil sama kebun, setelah dicek di Medan maupun di Meulaboh tidak ada mengucurkan dana, dana kredit untuk bangun plasma itu, kan bisanya kebun yang dibangun dananya dari kredit. Sertifikat ada diambil, cuma (pemodal) tidak ada yang mau karena pandemi kan,” kata Ahmad.
 
 
 
Dikatakannya, karena tidak ada permodalan dari pihak ketiga, sementara perusahaan sudah mengeluarkan dana untuk menggarap dan merawat perkebunan di lahan milik warga. Kendatipun, warga kini mempertanyakan perihal hasil yang sudah dikeluarkan dari kebun tersebut. 
 
 
 
Kata Ahmad, warga seharusnya tidak dibenarkan bertanya soal hasil yang keluar dari kebun di tanah masyarakat itu. Karena modal sudah dikeluarkan sebagai biaya membuat kebun.
 
 
 
Dari perusahaan sendiri, biaya sewa tanah sebagai solusi tengah. Masyarakat mendapat bayaran sewa tanah untuk per tahunnya, namun dengan harga wajar agar tidak terkesan memberatkan perusahaan.
 
 
 
“Setahu saya, kalau orang itu hitung hasil tidak boleh, karena belum ada ikat. Anggap sewa pertahun per hektare dengan harga wajar (perusahaan sewa tanah masyarakat), perusahaan akan bayarkan kepada masyarakat per tahunnya,” jelas Ahmad.
 
 
 
Di sisi lain, warga sendiri bersikeras meminta bagi hasil dari perkebunan sawit. Karena itu perusahaan juga mengambil sikap tegas, bahwa hasil itu tidak bisa diberikan kepada masyarakat lantaran modal yang sudah dikucurkan untuk pembuatan kebun masih belum kembali. 
 
 
 
Apalagi dari sertifikat masyarakat yang sudah terkumpul mencapai 110 sertifikat kepemilikan dengan luasan lahan mencapai 44,9 hektare, perusahaan tidak bisa memberikan modal, harus diajukan ke pihak ketiga seperti bank, agar bisa diberikan kredit.
 
 
 
Jika modal sudah kembali, kata Ahmad, perusahaan juga akan menjadikan kebun tersebut sebagai kebun plasma masyarakat, agar hasil yang dikeluarkan nantinya bisa dinikmati sesuai dengan  ketentuan perkebunan rakyat itu.
 
 
 
“Detailnya saya kurang tahu. Sekarang sarannya, kalau mereka minta hasil jadi harus bayar dulu karena tidak ada kredit yang keluar. Jalan tengahnya kita sewa tanah orang itu dengan harga yang wajar, hasil tetap untuk perusahaan, ujungnya kebun plasma perusahaan harus balik modal dulu,” demikian tutup Ahmad.(Chaidir Azhar/Lno)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Rizky Ridho dan Ivar Jenner Paling Semangat, Aksi Jahil Pemain Timnas Indonesia ke Shin Tae-yong hingga Bikin Sang Pelatih Teriak Jelang Hadapi Jepang

Rizky Ridho dan Ivar Jenner Paling Semangat, Aksi Jahil Pemain Timnas Indonesia ke Shin Tae-yong hingga Bikin Sang Pelatih Teriak Jelang Hadapi Jepang

Jelang hadapi Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Jumat (15/11/2024), Timnas Indonesia tidak terlihat tertekan bahkan sempat menjahili Shin Tae-yong.
Polisi Ringkus 16 Pengedar Narkoba di Kota Yogyakarta, Beberapa di Antaranya Residivis

Polisi Ringkus 16 Pengedar Narkoba di Kota Yogyakarta, Beberapa di Antaranya Residivis

Geliat peredaran narkoba di Kota Yogyakarta masih merajalela. Polisi meringkus 16 tersangka pengedar barang haram tersebut. Tiga tersangka di antaranya residivis.
Kapan Batas Waktu Shalat Isya, Benarkah di Tengah Malam? Ternyata Kata Ustaz Khalid Basalamah...

Kapan Batas Waktu Shalat Isya, Benarkah di Tengah Malam? Ternyata Kata Ustaz Khalid Basalamah...

Ustaz Khalid Basalamah terangkan tentang batas waktu shalat isya, benarkah tidak boleh shalat isya jika sudah melewati jam 12 malam? Kapan batas waktu isya?
Pelatih Jepang Hajime Moriyasu Sebut Pihaknya Sudah Siapkan Mental Hadapi Kemungkinan Timnas Indonesia Bermain Lebih Agresif

Pelatih Jepang Hajime Moriyasu Sebut Pihaknya Sudah Siapkan Mental Hadapi Kemungkinan Timnas Indonesia Bermain Lebih Agresif

Pelatih Jepang Hajime Moriyasu menyebut timnya sudah menyiapkan mental untuk menghadapi kemungkinan Timnas Indonesia bermain lebih agresif.
Ratusan ODGJ di Pemalang Lakukan Simulasi Pemungutan Suara, Diajari Alur Pencoblosan di TPS

Ratusan ODGJ di Pemalang Lakukan Simulasi Pemungutan Suara, Diajari Alur Pencoblosan di TPS

Pasien orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) Panti Sosial Samekto Karti, Pemalang, Jawa Tengah, lakukan simulasi pemungutan suara Pemilukada 2024 yang digelar KPUD Pemalang, Kamis Siang (14/11/2024).
Dorong Strategi Brand Lokal dan UMKM, 11.11 Big Sale Tingkatkan Penjualan Produk di Shopee Live hingga 7,5 Kali Lipat

Dorong Strategi Brand Lokal dan UMKM, 11.11 Big Sale Tingkatkan Penjualan Produk di Shopee Live hingga 7,5 Kali Lipat

Dalam komitmennya untuk mendukung perkembangan para penjual, Shopee kembali menyelenggarakan kampanye 11.11 Big Sale yang berlangsung dari 14 Oktober hingga 11 November 2024.
Trending
Prediksi Skor Timnas Indonesia vs Jepang, Taisei Marukawa: Tidak Aneh Kalau Hasilnya...

Prediksi Skor Timnas Indonesia vs Jepang, Taisei Marukawa: Tidak Aneh Kalau Hasilnya...

Laga Timnas Indonesia vs Jepang dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 akan berlangsung pada 15 November 2024 besok di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Omongan Pelatih Brasil Soal Welber Jardim Terbukti, Dulu Bilang Pemain Timnas Indonesia U-19 Itu Bakal Bersinar Jika...

Omongan Pelatih Brasil Soal Welber Jardim Terbukti, Dulu Bilang Pemain Timnas Indonesia U-19 Itu Bakal Bersinar Jika...

Mantan pelatih dari Tim Brasil U-17, Philip Leal, ternyata pernah menyoroti kualitas permainan dari penggawa Timnas Indonesia kelompok umur yakni Welber Jardim.
Wasit Timur Tengah Ramai-ramai Beri Dukungan pada Mooud Bonyadifard, Kirim Pesan Jelang Jadi Pengandil Laga Timnas Indonesia Vs Jepang 

Wasit Timur Tengah Ramai-ramai Beri Dukungan pada Mooud Bonyadifard, Kirim Pesan Jelang Jadi Pengandil Laga Timnas Indonesia Vs Jepang 

Mooud Bonyadifard akan menjadi wasit dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia antara Timnas Indonesia melawan Jepang. 
Padahal Sudah Imbang Lawan Timnas Indonesia, Bahrain Terheran-heran Masih Banyak Pihak yang Lebih Jagokan Skuad Garuda, Dragan Talajic sampai Bilang...

Padahal Sudah Imbang Lawan Timnas Indonesia, Bahrain Terheran-heran Masih Banyak Pihak yang Lebih Jagokan Skuad Garuda, Dragan Talajic sampai Bilang...

Bahrain kini makin terheran-heran, mengingat banyak pihak yang semakin percaya bahwa Timnas Indonesia memiliki peluang besar untuk lolos ke Piala Dunia 2026.
Daftar Nama yang Telah Resmi Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024, 3 Pemain Abroad Masuk

Daftar Nama yang Telah Resmi Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024, 3 Pemain Abroad Masuk

Daftar 12 pemain sementara yang sudah resmi dipanggil Shin Tae-yong untuk memperkuat Timnas Indonesia U-22 di ajang Piala AFF 2024 pada 5 Desember mendatang.
Tak Mau Tutup-tutupi, Betrand Peto Sampaikan Pesan Cinta untuk Sarwendah Setelah Tak Lagi Tinggal Bersama Ruben Onsu:  Aku Mau Bilang...

Tak Mau Tutup-tutupi, Betrand Peto Sampaikan Pesan Cinta untuk Sarwendah Setelah Tak Lagi Tinggal Bersama Ruben Onsu: Aku Mau Bilang...

Setelah bercerai dengan Ruben Onsu, Sarwendah kini tinggal bersama ketiga anaknya. Melihat sang bunda kini sendiri, Betrand Peto sampaikan pesan manis ini.
Jay Idzes Akhirnya Bertemu KW-nya, Netizen: Malah Bang Jay yang Kegirangan

Jay Idzes Akhirnya Bertemu KW-nya, Netizen: Malah Bang Jay yang Kegirangan

Timnas Indonesia kini memiliki pamor tinggi dengan suporter fanatik yang bahkan mengejar sampai ke hotel pemain. 
Selengkapnya
Viral