Lebih jauh, Hengki menyebut para petugas yang mendatangi lokasi sempat menanyakan keberadaan korban. Saat itu, Kim menyebutkan bahwa korban telah ‘mati’.
“Sebelum didobrak itu sempat ditanya, ‘Fattah mana?’ ini kan korban. Dijawab dari dalam ‘mati’. Ini mengindikasikan bahwa dia tahu bahwa Fattah sudah mati,” pungkasnya.
Sebelumnya, Hengki menyebutkan bahwa adanya aktivitas minum-minum alkohol sebelum Tri Fattah ditemukan tewas usai jatuh dari apartemen milik seorang warga negara Korea Selatan bernama Kim Dal Jong.
“Yang pertama bahwa kejadian ini diawali adanya peristiwa awal di mana korban bersama rekannya sesama pegawai imigrasi ini menjemput dua orang yang ada di apartemen itu atas nama Hendar dan Kim Dal Jong. Kemudian mereka ke tempat hiburan malam,” ujar Hengki.
Hengki menjelaskan, setelah adanya pertemuan antara Tri Fattah dengan Hendar dan Kim Dal Jong, mereka bersama-sama menuju ke salah satu tempat hiburan malam. Polisi menyebut di tempat hiburan itu ada satu peristiwa yang membuat tangan Kim Dal Jong terluka.
“Tetapi keributan itu bukan dengan korban, tetapi dengan rekannya yang lain atas nama Hendar, di tempat hiburan itulah pelaku Kim Dal Jong ini sempat memecahkan gelas dan akhirnya tangannya terluka,” ujarnya. (rpi/aag)
Load more