Erupsi Gunung Raung dalam catatan sejarah menghasilkan aliran piroklastik, jatuhan piroklastik, dan aliran lava andesitik sampai basaltik. Sedangkan saat tidak terjadi erupsi, maka aktivitas berupa hembusan gas di dasar kawah.
Pada Juli 2020 hingga Oktober 2020, rangkaian erupsi menghasilkan material batuan berukuran abu yang sebarannya terbatas di sekitar kawah puncak Gunung Raung.
Berlanjut pada Januari 2021 hingga Februari 2021, muncul erupsi abu berwarna hitam dan kecoklatan disertai aliran lava di dasar kawah.
PVMBG melaporkan erupsi terakhir Gunung Raung berupa erupsi abu yang terjadi pada 27 Juli 2022.
Untuk pengamatan visual pada 1 -17 Desember 2023 menunjukkan tinggi kolom hembusan gas pada periode itu berfluktuasi dan menunjukkan nilai maksimal yang mengalami peningkatan dari periode sebelumnya yaitu maksimal 500 meter dari atas puncak.
Pada 18 Desember 2023 terjadi peningkatan hembusan asap kawah dan mencapai ketinggian 1.000 meter di atas puncak.
Selain itu, hasil pengamatan perubahan permukaan batuan Gunung Raung mengindikasikan ada proses pengosongan kantung magma pada reservoir akibat pelepasan fluida yang didominasi oleh gas.(ant/lkf)
Load more