“Dengan menyerang Mahfud lewat yang isu Carbon Captured & Strorage (CCS) dan menyerang Imin dengan State of Global Islamic Economy (SGIE),” kata Umam.
Menurut Umam, kedua materi serangan itu jelas sudah dipersiapkan matang oleh tim Gibran.
“Untuk mengecoh lawan. Isu CCS ditujukan pada Mahfud dalam konteks penegakan hukum, sedangkan SGIE ditujukan ke Imin terkait ekonomi Islam,” tandas Umam.
Pria yang juga menjadi Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) itu itu juga menilai Gibran tampak sengaja berusaha mendelegitimasi kredibilitas kedua lawannya.
“Di dua bidang yang seharusnya keduanya paham, tapi dikecoh dengan permainan istilah atau semacam permainan tebakan di tengah jutaan diksi,” kata Umam.
Menurut Umam, sebagai performance panggung, Gibran memang tampil unggul.
Namun menurutnya, dalam konteks perdebatan yang substantif, strategi debat yang memaksa lawan untuk bermain tebakan sejuta diksi seharusnya dihindari.
“Pemahaman substansi dan filosofi kebijakan lebih penting. Itulah mengapa gelar strata pendidikan tertinggi di Doctor of Philosophy (PhD) karena ia ditempa untuk memahami filsafat ilmu, bukan sekadar hafalan-hafalan kognitif sederhana yang sering digunakan dalam standar pendidikan terapan semacam vokasi atau semacamnya,” jelas Umam.
Cawapres Gibran Rakabumingraka, saat Debat Cawapres RI 2024, di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (22/12/2023)/ tim tvOnenews/Julio
Load more