tvOnenews.com - Sistem Informasi Perbukuan Indonesia (SIBI) kini menjadi terobosan inovatif dalam dunia perbukuan tanah air. Melalui platform ini, informasi seputar buku, baik berupa buku teks pelajaran maupun non-teks pelajaran, serta regulasi perbukuan dapat diakses dengan mudah. SIBI tidak hanya menjadi wadah informasi, tetapi juga memberikan fasilitas kepada para pelaku perbukuan.
Dalam era teknologi yang terus berkembang, minat baca masyarakat, khususnya anak-anak, mengalami penurunan. Namun, Pusat Perbukuan berusaha mengatasi tantangan ini dengan menyajikan buku-buku berkualitas dan juga menarik. Salah satu solusi yang diusung adalah konsep buku berjenjang.
Buku berjenjang merupakan upaya untuk menyajikan buku sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan membaca anak. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, Pusat Perbukuan berkomitmen untuk tidak hanya menyediakan buku berkualitas, tetapi juga memastikan bahwa buku-buku tersebut sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan membaca anak.
"Upaya yang kami lakukan dengan membuat perjenjangan buku yang diharapkan dapat memberikan buku sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan membaca anak," kata Supriatno Kepala Pusat Perbukuan Kemdikbudristek seperti dikutip dari kanal YouTube BSKAP Kemendikbudristek.
"Harapannya anak tidak menjadi bosan atau tidak takut membaca karena sudah sesuai dengan tingkat perkembangan kemampuan baca mereka," sambungnya.
Sementara pegiat Membaca Nyaring, Roosie Setiawan menjelaskan bahwa perjenjangan buku diwujudkan melalui label tertentu yang mencerminkan jenjang pembacaannya. Mulai dari pembaca dini dengan label A, hingga jenjang pembaca awal dengan label B1, B2, dan seterusnya.
"Proses anak belajar membaca, proses otaknya adalah gambar dulu baru dia akan menghubungkan gambar dengan bunyi (teks), ini yang akan menjadikan anak-anak siap belajar membaca," jelasnya.
Load more