Adapun hasilnya mayoritas publik atau 77,70 persen masyarakat yakin TNI-Polri akan bersikap netral pada Pemilu 2024. Namun, sebanyak 22,30 persen meyakini tidak percaya dan termasuk ragu-ragu TNI-Polri akan menjaga netralitasnya pada Pemilu 2024.
"Presentasi ini harus menjadi perhatian bagi TNI-Polri untuk tetap menjaga dan mengawal netralitasnya pada Pemilu 2024," kata Robi.
Robi menuturkan upaya netralitas TNI-Polri harus tetap dikawal dan dijaga jelang Pemilu 2024, karena menyangkut kepercayaan publik terhadap demokrasi di Indonesia. Karena itu, dia meyakini, netralitas TNI-Polri menjadi salah satu kunci suksesnya pelaksanaan Pemilu 2024 yang berkualitas dan berjalan damai.
"Untuk itu kita harus tetap mendorong dan terus memperkuat portofolio TNI-Polri menjalankan tugasnya secara professional dan hanya tertuju untuk kepentingan bangsa dan negara, serta cita-citanya," ucap dia.
Lebih lanjut, Robi menekankan, netralitas TNI-Polri yang dimaksud dalam Pemilu 2024 ialah tidak memihak dan memberikan dukungan kepada peserta pemilu manapun.
"Setiap istri dari anggota TNI-Polri meski memiliki hak pilihnya tetapi juga menjaga untuk tidak memberikan dukungan secara terbuka kepada paslon atau parpol manapun. Ini sama halnya dengan seluruh ASN. Mereka memiliki hak pilih tetapi tidak diperbolehkan memberikan dukungan secara terbuka," imbuh Robi.
Selain itu, sebelumnya Presiden Joko Widodo pada 5 Oktober 2023 telah menegaskan agar seluruh ASN baik di tingkat kabupaten/kota hingga Tingkat pusat untuk menjaga netralitasnya pada Pemilu 2024. Khusus untuk TNI-Polri, Jokowi tidak hanya menekankan netralitas saja tetapi juga sinergitas.
Load more