Di hadapan majelis hakim, Linda mengaku jika mereka menjalin asmara di atas kapal, saat Teddy hendak melakukan pengungkapan kasus narkoba dari Myanmar di Laut China Selatan.
Akan tetapi saat itu Teddy justru menganggap Linda sebagai orang kepercayaannya dalam pengungkapan kasus tersebut.
Linda bahkan sempat memberikan informasi yang salah kepada Teddy pada 2019, terkait adanya peredaran narkoba dalam jumlah besar dari Myanmar.
Dari situ Teddy kemudian berdalih ingin menjebak Linda dengan memerintahkan mantan Kapolres Bukittinggi, Dody Prawiranegara.
Ia memerintahkan Dody untuk memberikan sabu seberat 5 kilogram yang merupakan barang bukti pengungkapan kasus narkoba kepada Mami Linda.
Kemudian kala itu Teddy meminta Doddy untuk meminjam barang bukti sabu seberat 5 kilogram yang sudah ditahan Kejaksaan.
Tujuannya yakni agar Linda bisa ditangkap saat memegang narkoba jenis sabu tersebut.
Linda pun mengakui jika dirinya sudah minta maaf kepada Teddy Minahasa terkait informasi salah atas pengungkapan kasus narkoba dari Myanmar di Laut China Selatan.
Namun, ia juga mengklaim hubungannya dengan Teddy baik-baik saja, tidak ada masalah.
Bahkan Linda mengaku jika mereka sering tidur bersama di kapal. Akan tetapi Mami Linda tidak menjelaskan secara rinci kapan dan dimana persisnya peristiwa tersebut terjadi.
“Saya memang ada hubungan dengan Pak Teddy, kami tiap hari di kapal tidur bersama dan saya sempat meminta maaf. Beliau jawabnya 'Tidak apa-apa, lain kali kalau ada proyek lagi kita kerjakan, cari yang gampang saja',” ungkapnya.
Linda kemudian mengakui sebagai istri siri mantan Kapolda Sumatera Barat itu. Mendengar pernyataan Linda itu, gelagat Teddy seperti menyangkal.
“Kedua, saya itu istri sirinya Pak Teddy Minahasa biarpun beliau tidak mengakuinya, terima kasih, Yang Mulia,” ujarnya.
"Meski tidak diakui, saya ini istri siri saksi [Teddy Minahasa] Yang Mulia," imbuhnya.
Load more