Darmawan menjelaskan, ke depannya akan banyak kawasan wisata yang akan dikembangkan menjadi Green Tourism. PLN juga menyediakan Renewable Energy Sertificate (REC) bagi industri yang nantinya akan membuat tempat wisata lebih bersih dan ramah lingkungan untuk mendukung transisi energi.
Deklarasi green tourism Toraja GENTLE yang dilaksanakan secara simbolis oleh GM PLN UID Sulselrabar, Moch. Andy Adchaminoerdin (tengah), Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Tana Toraja, Muhammad Safar (kanan) dan Asisten Administrasi Umum Toraja Utara, Samuel Sampe Rompon (kiri).
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) Moch. Andy Adchaminoerdin menyampaikan komitmen PLN menerapkan 100% penggunaan EBT untuk melistriki Tana Toraja dan Toraja Utara. Program Green tourism ini dikemas dalam tajuk Toraja GENTLE yaitu Green Electrifying Lifestyle Ecosystem Kawasan Wisata Toraja dan Toraja Utara yang berbasis energi ramah lingkungan.
"Jadi sekarang penggunaan energi hijau ini khususnya untuk daerah wisata menjadi suatu kewajiban yang harus kita mulai dari sekarang, bertepatan dengan libur Nataru Tahun ini,” ujar Andy.
Andy mencatat, total daya mampu pembangkit di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara berbasis air sebesar 27,7 Megawatt (MW) berasal dari empat Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro yang terletak di Makale dan Rantepao. Di antaranya, PLTM Malea berkapasitas 6,7 MW, PLTM Pongbatik berkapasitas 3 MW, PLTM Madong dengan kapasitas 10 MW dan PLTM Maiting Hulu 8 MW.
Tidak hanya itu, Andy memaparkan untuk memasifkan serta mendukung ekosistem kendaraan listrik, PLN telah menyiapkan infrastruktur SPKLU yang terletak di PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Rantepao.
Load more