Dalam video itu, KH Marzuki Mustamar mempersilakan keluarga besar pesantren untuk memilih pasangan AMIN.
"Anak putuku (anak cucuku) alumni Ploso, aku tak melo (aku akan ikut) ploso nyoblos AMIN, boleh. Anak putuku alumni Sarang, aku tak (aku akan) nyoblos AMIN, oleh (boleh). Anak putuku alumni Tegalrejo Magelang, Gus Yusuf. Tegalrejo derek (ikut) dukung AMIN, aku tak (akan) nyoblos AMIN, yo oleh (ya boleh). Pokok rumus manut (ikut) guru, oleh (boleh)," ucap KH Marzuki Mustamar.
"Ora (tidak) mondok ning (di) Kiai Marzuki, mondok di ibu Nyai Marzuki, tak ndelok (akan melihat) ibu nyai Marzuki masuk tim pusatnya AMIN, tak nyoblos (akan coblos) AMIN ben (supaya) diridoi ibu nyai Marzuki, oleh (boleh). Jadi wes ra usah (gak usah) ngotot," sambungnya menuturkan.
Bahkan ironinya, baru-baru ini dikabarkan Karangan Bunga dukungan untuk KH Marzuki Mustamar, berdatangan di Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.
Karangan bunga tersebut dikirimkan usai diberhentikannya KH Marzuki Mustamar dari posisinya sebagai Ketua PWNU Jatim.
Terhitung ada delapan karangan bunga yang diletakkan pengirim di sebelah utara PWNU Jatim pas di pintu masuk, Minggu (31/12).
Isi dari karangan bunga tersebut semuanya mengarah kepada kekecewaan terhadap tindakan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang dengan mengejutkan memberhentikan Kiai Marzuki.
Pengirim bunga, Siswanto mengaku tidak mengetahui siapa yang memesan karangan bunga tersebut. Ia hanya bertugas mengirimkan karangan bunga yang sudah terbuat ke alamat kantor PWNU Jatim.
Load more